Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Penyederhanaan alur vaksinasi telah diujicobakan di empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Utara. Dari hasil monitoring dan evaluasi, sistem terbaru ini sudah mulai disosialisasikan ke seluruh masyarakat Indonesia. “Mekanisme pelayanan alur vaksinasi dengan model 2 meja ini bisa mulai dilakukan pada 3 Mei 2021 dengan masa transisi selama 2 minggu,” ujar Asik.
Selain itu, waktu observasi juga disingkat, dari semula 30 menit menjadi sekitar 15-30 menit. Hal ini disebut sejalan dengan rekomendasi dari ITAGI, Komnas Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta merujuk dari sumber lain seperti WHO, US-CDC, dan anggota NTAG.
Masa observasi selama 15 menit diperuntukkan bagi sasaran yang tidak memiliki riwayat alergi dan reaksi anafilaktik terhadap vaksin. Sementara, waktu observasi yang lebih lama, yaitu 30 menit dilakukan oleh sasaran yang mengalami gejala klinis seperti reaksi yang timbul sebagai aktibat dari penyuntikan vaksin.
“Meski waktu obervasi dipersingkat, pada pelaksanaanya harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” tegas Asik.
“Apabila ditemukan reaksi alergi, harus diinformasikan kepada petugas kesehatan di kartu vaksinasi. Keluarga juga harus bantu untuk memantau,” lanjut dia.
Demikianlah alur terbaru pelayanan vaksinasi Covid-19. Jangan takut disuntik vaksin Covid-19, demi menciptakan antibodi dalam tubuh yang berguna untuk mencegah infeksi virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dipersingkat, Begini Alur Vaksinasi Covid-19 Terbaru",
Penulis : Mela Arnani
Editor : Rendika Ferri Kurniawan
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Sudah vaksinasi, Kemenkes ingatkan masyarakat tetap jaga protokol kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News