kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,78   7,44   0.82%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ISPA adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya


Selasa, 29 Agustus 2023 / 12:59 WIB
ISPA adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya
ILUSTRASI. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut akibat masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh yang berlangsung dalam 14 hari. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - ISPA adalah singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut akibat masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh yang berlangsung dalam 14 hari. 

Gejala ISPA meliputi keluhan batuk, pilek, sesak nafas dengan atau tanpa demam. 

ISPA dibedakan menjadi dua yaitu saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis, fharingitis, dan otitis serta saluran pernafasan bagian bawah seperti laringitis, bronchitis, bronchiolitis, dan pneumonia

Penyakit ISPA adalah penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. 

Lantas, apa saja penyebab ISPA, gejala ISPA, dan bagaimana cara mengobati ISPA? 

Baca Juga: Polusi Udara Mengancam, Kemenkes Siapkan Upaya Penanganan Kesehatan

Penyebab ISPA

ISPA adalah penyakit yang dapat menyebar melalui udara (air bone disease). Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan rakhitis. 

Bakteri agen penyebab ISPA termasuk:

  • Streptokokus
  • Stafilokokus
  • Pneumokokus
  • Haemophilus influenzae
  • Bordetella dan Corynebacterium

Sementara, beberapa virus penyebab ISPA antara lain: 

  • Myxovirus
  • Adenovirus
  • Coronavirus
  • Picornavirus
  • Myxoplasma
  • Herpesvirus

Baca Juga: Kemenkes Siapkan Upaya Penanganan Kesehatan Dampak Polusi Udara

Beberapa faktor lingkungan penyebab ISPA seperti:

  • Polutan udara seperti asap rokok dan asap bahan bakar memasak
  • Kepadatan anggota keluarga
  • Kondisi ventilasi rumah
  • Kelembaban
  • Kebersihan
  • Musim
  • Suhu

Adapun beberapa penyakit yang termasuk ke dalam ISPA adalah:

  • Batuk pilek (common cold)
  • Sinusitis
  • Radang tenggorokan akut (faringitis akut)
  • Laringitis akut
  • Pneumonia
  • COVID-19

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Antisipasi Peningkatan Penyakit Akibat Polusi Udara

Gejala ISPA 

Penyakit ISPA adalah penyakit yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena kelelahan atau stres. 

Bakteri dan virus penyebab ISPA di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. 

Dikutip dari laman Poltekes Denpasar, pada stadium awal, gejala ISPA berupa:

  • Rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus menerus
  • Hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam da nyeri kepala
  • Permukaan hidung tampak merah dan membengkak
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan
  • Batuk
  • Pegal-pegal

Infeksi dapat menjalar ke paru-paru, dan menyebabkan sesak nafas atau pernafasan terhambat, oksigen yang dihirup berkurang. Selain itu, ISPA juga bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening

Infeksi lebih lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambah. Bila tidak terdapat komplikasi, gejala ISPA akan berkurang sesudah 3-5 hari. 

Baca Juga: Waspadai ISPA Akibat Polusi Udara, Gejalanya Batuk Tak Kunjung Sembuh

Cara mencegah ISPA 

Sementara itu, dirangkum dari laman Pemerintah Kota Medan, cara mencegah ISPA: 

1. Perkuat daya tahan tubuh

Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah.

Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak, orang yang lebih tua, dan siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Konsumsi buah dan sayur secara lebih rutin dan tambahkan dengan suplemen herbal yang mengandung bahan immunodulator tinggi.

Baca Juga: Cegah Dampak Polusi Udara dengan 6M 1S

2. Hindari keluar rumah terlalu sering jika Anda tinggal di lingkungan tinggi polusi

Jika terpaksa, gunakan masker untuk mengurangi dampak dari terhisapnya partikel debu dan asap yang mengandung karbon ke hidung. 

Selain itu, hindari manipulasi hidung berlebihan seperti terlalu sering menggosok dan memegang hidung, mengeluarkan lendir terlalu keras, dan mengorek hidung karena dikhawatirkan akan membuat hidung terluka dan rentan terhadap infeksi.

3. Ikuti pola hidup bersih sehat (PHBS)

PHBS adalah sebuah pola yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu selalu mencuci tangan, beristirahat cukup, serta makan teratur.

4. Perhatikan alergi dan penyakit bawaan

Baca Juga: PAYDI Berkontribusi 69% pada Pendapatan Premi Allianz Life di Semester I-2023

5. Selalu jaga kehigienisan makanan serta minuman

Makanan bergizi dapat terkontaminasi oleh asap dan debu. Cucilan buah-buahan serta sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi.

Demikian penjelasan mengenai ISPA, gejala ISPA, penyebab ISPA, dan cara mencegah ISPA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×