kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berat Badan Tetap Ideal Pasca Lebaran, Ini Cara Cegah Obesitas dari Dosen UM Surabaya


Jumat, 28 April 2023 / 06:33 WIB
Berat Badan Tetap Ideal Pasca Lebaran, Ini Cara Cegah Obesitas dari Dosen UM Surabaya
ILUSTRASI. Berat Badan Tetap Ideal Pasca Lebaran, Ini Cara Cegah Obesitas dari Dosen UM Surabaya.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Berat badan umumnya akan turun ketika menjalakan puasa Ramadan selama sebulan penuh. Setelah Hari Raya Idulfitri, umat Muslim kembali bisa makan dan minum di siang hari.

Ketika Lebaran tiba, tidak jarang dijadikan sebagai ajang balas dendam sehingga makan tanpa terkontrol. 

Pola makan yang mulanya teratur dan disiplin, memberikan kesempatan pada pencernaan organ tubuh lainnya untuk istirahat beberapa saat. 

Namun setelah Lebaran berubah menjadi tidak teratur dan tidak disiplin. Akibatnya ketika pola makan tidak teratur, dan porsi makan terus bertambah, maka bisa menyebabkan obesitas.

Baca Juga: 3 Jurusan di PKN STAN 2023, Jumlah Kuota, dan Syarat Mendaftarnya Tahun Ini

Firman, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyebut, obesitas atau kelebihan berat badan terjadi akibat dari penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. 

Firman menjelaskan, penimbunan lemak ini terjadi ketika asupan makanan yang dikonsumsi lebih besar dari energi tubuh yang digunakan untuk aktivitas.

Obesitas mengancam kesehatan 

Berdasarkan data Global Report tahun 2023, bahwa obesitas merupakan masalah global yang berdampak luas dan mengancam kesehatan 2 milyar masyarakat penduduk dunia. 

Prevalensi obesitas global lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki, diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas di seluruh dunia.

Menurutnya, kasus obesitas tidak bisa dianggap enteng, banyak hasil penelitian mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, serangan jantung, gagal ginjal, kanker, hipertensi dan penyakit lainnya. 

Selain itu, obesitas juga berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak (5,87% dari total kematian), penyakit diabetes dan ginjal (1,84% dari total kematian).

Selain memberikan dampak peningkatan penyakit tidak menular, obesitas juga berdampak pada kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan akibat timbulnya penyakit komorbiditas yang memang memerlukan biaya tidak sedikit. 

“Untuk itu obesitas saat ini telah digolongkan sebagai penyakit yang perlu mendapat intervensi secara serius dan komprehensif,” Jelas Firmasn seperti dikutip dari situs UM Suravaya.

Baca Juga: Lulusan SMA Cari Beasiswa? Beasiswa Bank BCA 2023 Dibuka, Ini Syarat Daftarnya

Tips mencegah obesitas setelah Lebaran 

Firman membagikan beberapa tips yang bisa diterapkan masyarakat untuk mencegah obesitas terutama pasca Lebaran, diantaranya: 

1. Memenuhi asupan protein harian. Cara ini ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh 80 hingg 100 kalori per hari. Mencukupi asupan protein dalam tubuh dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk nyemil bisa terkendali.

2. Melakukan aktivitas fisik seperti, lari-lari kecil, hingga senam untuk meregangkan otot, serta aktivitas fisik lainnya sesuai kemampuan masing-masing orang. Olahraga sebaiknya dilakukan selama 30 menit setiap hari, atau minimal 3 hingga 5 hari per minggu.

“Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan teratur dapat membakar lemak dan kalori dalam tubuh, sehingga dapat mencegah penimbunan lemak dalam tubuh,”kata Firman.

3. Hindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula, karena dapat memicu sejumlah penyakit berbahaya, seperti kencing manis atau diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, maupun kanker. Selain itu seseorang juga perlu menghindari minuman bersoda, jus buah kemasan dan minuman beralkohol.

4. Diet rendah karbohidrat sangat efektif untuk mencegah kenaikan berat badan, dan bahkan tips ini bisa digunakan untuk diet menurunkan berat badan.

5. Rutin mengukur berat badan, lingkar perut, dan glukosa darah.Cara menghitung berat badan ideal dengan rumus yaitu, (BB/TB2) atau tinggi badan (TB) dalam meter dikalikan tinggi badan (TB) dalam meter. Kemudian berat badan (BB) dibagi dengan hasil perkalian tinggi badan (TB) tadi.

“Sehingga dari perhitungan tersebut kita dapat mengetahui berat badan ideal tubuh kita apakah masuk kategori normal atau obesitas,”jelas Firman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×