kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Penyebab Utama Perut Buncit dan 3 Kiat Jitu Mengatasinya


Jumat, 20 Mei 2022 / 04:58 WIB
Inilah Penyebab Utama Perut Buncit dan 3 Kiat Jitu Mengatasinya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memiliki perut buncit kerap membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Sebab, perut buncit membuat penampilan menjadi kurang menarik. 

Usia, pola makan, jarang berolahraga, dan stres merupakan beberapa faktor yang menyebabkan perut membuncit dipenuhi lemak. 

Seiring bertambahnya usia, membentuk perut menjadi rata seperti ketika kita masih muda adalah tantangan yang sulit. Namun setidaknya, kita perlu berusaha mengurangi kelebihan lemak di perut, karena bisa berisiko bagi kesehatan. 

Demikian pandangan Poya Shafipour, MD, dokter spesialis keluarga di Paloma Health. 

"Perut buncit berkorelasi dengan banyak komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, disfungsi ereksi, dan penyakit hati berlemak," kata dia. 

"Lemak perut juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Jadi, ini (lemak perut) selain adalah fitur fisik yang tidak kita sukai, juga dapat mempersingkat umur kita." 

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 6 Penyebab Kolesterol Tinggi, Begini Gejala Awalnya

Penyebab perut buncit 

Dalam hal perut buncit, ada faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak bisa dikendalikan. Salah satu faktor yang tidak bisa dikendalikan adalah usia. 

"Ketika kita mencapai usia tertentu, distribusi lemak tubuh berubah baik pada pria maupun wanita," ucap Shafipour. "Juga, akan lebih mudah menyimpan energi ekstra sebagai lemak." 

Peningkatan jumlah lemak di perut bisa terjadi saat kita mulai menginjak usia 30 tahun. Pilihan gaya hidup juga mampu memengaruhi lemak perut, kata Abby Grimm, RD, ahli gizi di FWDfuel Sports Nutrition. 

"Hal ini termasuk manajemen gula darah yang buruk dengan makan terlalu banyak karbohidrat olahan dari kue, keripik, dan roti putih," terang Grimm. 

"Jika karbohidrat itu tidak dibakar melalui olahraga dan bergerak, karbohidrat akan disimpan sebagai lemak." 

Apabila kita sering stres, maka stres akan memicu produksi hormon kortisol yang berkontribusi pada penumpukan lemak perut. Kemudian, asupan bir dan minuman beralkohol lain turut meningkatkan simpanan lemak di perut kita. 

"Alkohol tidak hanya menyebabkan asupan kalori berlebih, tetapi juga membuat organ hati bekerja keras melakukan detoksifikasi, sehingga tidak banyak waktu untuk membakar simpanan lemak lainnya," lanjut Grimm. 

"Ini secara tidak sengaja menyebabkan lemak perut." 

Baca Juga: Lima Jenis Makanan Ini Baik untuk Menjaga Kesehatan Jantung




TERBARU

[X]
×