Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Studi permodelan yang dilakukan Institute for Health Metrics dan Evaluation (IHME), University of Washington, memperkirakan angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat akan melebihi 500.000 pada Februari 2021.
Dengan sedikit opsi perawatan Covid-19 yang efektif dan belum tersedianya vaksin, hasil permodelan itu menunjukkan AS menghadapi tantangan kesehatan publik yang serius. "Dengan skenario yang dievaluasi di sini, AS kemungkinan besar menghadapi tantangan kesehatan publik yang terus menerus dari Covid-19 hingga 28 Februari 2021 dan selanjutnya," tulis IHME dalam studinya yang dipublikasikan di Jurnal Nature Medicine.
IHME menjelaskan, lonjakan kasus di AS saat ini kemungkinan akan semakin intens pada November dan Desember 2020, serta mencapai puncaknya pada Januari 2021.
Baca juga: Rp 20 jutaan, lelang mobil dinas Mitsubishi Lancer ditutup hari ini
Antibodi Covid-19 bertahan 4 bulan
Dalam penelitiannya, Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finalandia (THL) melaporkan antibodi setelah terinfeksi Covid-19 bisa bertahan setidaknya empat bulan. Ini mengindikasikan, antibodi virus corona bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Selain itu, antibodi Covid-19 juga terbentuk satu bulan setelah infeksi dan masih dapat dideteksi hingga empat bulan lamanya. "Hampir semua pasien membentuk antibodi penawar dan sebagian besar mempertahankannya selama periode pengamatan (empat bulan)," kata ilmuwan senior THL Merit Melin.
Studi tersebut melibatkan 129 orang dalam keluarga, yang memiliki setidaknya satu orang terinfeksi virus corona, dimulai pada Maret 2020. (Nur Rohmi Aida/Retia Kartika Dewi/Vina Fadhrotul Mukaromah/Gloria Setyvani Putri | Editor: Jihad Akbar/Rizal Setyo Nugroho/Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Studi Terbaru tentang Virus Corona",
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Jihad Akbar
Selanjutnya: Ingat, hari ini mulai Operasi Zebra 2020, berikut jenis pelanggaran dan dendanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News