Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
5. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan vitamin C tinggi
Makanan yang menandung vitamin A dan vitamin C tinggi dibutuhkan oleh penderita asam urat untuk melawan radikal bebas serta meningkatkan kesehatan jaringan, otot, dan tendon. Pemberian vitamin A dan vitamin C disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan atau boleh sedikit lebih tinggi dari itu.
Angka kecukupan vitamin A untuk orang dewasa yakni sekitar 500-600 µg RE per hari atau setara dengan 1.500-1.800 SI. Sedangkan angka kecukupan vitamin C untuk orang dewasa yakni kurang lebih 75-90 mg.
Perbanyak cairan Asupan cairan yang dianjurkan bagi penderita asam urat tidak lagi 2 liter per hari, tapi 3 liter per hari untuk membantu mengeluarkan aam urat dan meminimalkan pembentukan batu ginjal. Aturan minum yang baik adalah pagi-pagi sekali sebelum sarapan, sebelum makan, dan sesudah makan. Selain dari air putih atau minuman, cairan bisa juga diperoleh dari makanan yang banyak mengandung air seperti buah dan sayur.
7. Perbanyak konsumsi serat
Kebutuhan serat yang dianjurkan untuk penderita asam urat adalah 20-30 gram per hari. Serat yang cukup dapat membantu mempercepat proses pembuangan sebelum sisa makanan berubah menjadi bentuk tosik.
Baca juga: IMF : Pandemi corona merontokkan ekonomi global lebih besar dari perkiraan
8. Kurangi makanan siap saji
Bagi penderita asam urat, jangan terbiasa mengonsumsi makanan siap saji atau makanan kemasan sebelum Anda mengetahui benar kandungan gizinya. Makanan siap saji atau dalam kemasan, baik berasal dari daging, ikan, kerang, susu, maupun jagung biasanya mengandung asam arakhidonat dalam jumlah yang cukup tinggi. Asam arakhidonat di dalam tubuh dapat diubah menjadi senyawa kuat yang dapat menyebabkan peradangan.
9. Hindari alkohol
Ethanol yang terkandung di dalam makanan dapat meningkatkan produksi asam urat, meski tidak selalu menyebabkan asam urat. Namun, bagi penderita asam urat sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
10. Perhatikan pH makanan
Penderita asam urat biasanya mempunyai kadar asam darah yang tinggi (pH urine di bawah 6,3). Kondisi ini sangat berpotensi untuk meningkatkan perkembangan peradangan. Keasaman dapat diturunkan dengan menurunkan asupan makanan yang mengandung pH asam dan meningkatkan makanan dengan pH alkali.
Contoh makanan dengan pH asam, antara lain yakni:
- Gula
- Alkohol
- Cuka
- Kopi
- Daging
- Produk susu
Sedangkan, makanan yang memiliki sifat alkali, antara lain berupa:
- Semua sayuran kecuali tomat
- Lidah buaya
- Makanan hijau, seperti rumput gandum, benih gandum, klorofil, dan seledri
Jadi, secara umum, kebiasaan mengonsumsi sayuran hijau akan membantu peningkatan sifat alkali di dalam tubuh.
11. Waspadai makanan penyebab alergi
Ada beberapa makanan yang bisa menjadi penyebab alergi pada asam urat. Namun, tidak setiap orang ditemukan alergi terhadap makanan ini.
Untuk mengatahui apakah Anda alergi terhadap makanan-makanan tersebut, perlu dilakukan uji diet eliminasi. Jika terjadi peningkatan arthritis atau nyeri sendi, maka jenis makanan itu lebih baik diganti dengan jenis makanan yang lain.
Berikut ini beberapa makanan yang sering menimbulkan alergi dan menyebabkan arthritis pada penderita asam urat:
- Makanan dan minuman mengandung kafein
- Produk olahan susu
- Sayuran yang ditanam di tempat teduh, seperti tomat, cabai, dan lain-lain
- Gula
- Pengawet dan zat adiktif
- Cokelat
- Daging merah
- Garam
12. Konsumsi tanaman herbal yang mengandung curcumin
Kunyit dan temulawak mengandung curcumin yang dapat mengurangi reaksi inflamasi pada sendi penderita asam urat.
(Irawan Sapto Adhi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "12 Anjuran Makanan untuk Penderita Asam Urat",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News