Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - London. Varian baru virus corona hasil mutasi di Inggris menimbulkan kekhawatiran baru. Selain lebih menular, varian baru virus corona tersebut juga mudah menginfeksi kelompok masyarakat usia tertentu.
Otoritas Kesehatan di Inggris belum lama ini mengumumkan adanya strain atau varian baru dari SARS-CoV-2, pemicu Covid-19. Strain atau varian virus corona baru dikatakan lebih menular hingga 70 persen dibanding virus sebelumnya.
Bahkan sebagian besar kasus baru Covid-19 di Inggris disebabkan oleh strain virus tersebut. Beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Australia, dan Afrika Selatan juga melaporkan temuan kasus pertama yang disebabkan oleh mutasi virus tersebut.
Walau peneliti mengatakan varian baru virus corona ini lebih menular, tapi belum ada bukti yang menunjukkan bahwa strain virus baru lebih mematikan. Tapi ada satu hal yang perlu menjadi perhatian terkait varian baru virus corona. Beberapa bukti mengatakan varian baru virus corona ini lebih mungkin menginfeksi anak-anak.
Baca juga: Perhatian, lowongan kerja BUMN Desember 2020 di Bank Mandiri segera ditutup
Mutasi telah terbukti meningkatkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel di dalam tubuh. Bila sebelumnya kasus Covid-19 pada anak-anak dan orang yang lebih muda jarang ditemukan, maka hal berbeda bisa terjadi pada varian virus corona baru.
Untuk bisa menginfeksi sel, virus SARS-CoV-2 memerlukan reseptor ACE2 yang banyak berada di saluran pernapasan bagian atas. Jumlah reseptor lebih banyak ditemukan di orang dewasa dibandingkan anak-anak. Alasan inilah yang membuat kasus Covid-19 pada anak jarang terjadi.
Namun, Profesor Wendy Barclay dari Imperial College London mengungkapkan situasinya sekarang ini berbeda pasca munculnya varian baru virus corona. "Sebelumnya virus lebih sulit untuk masuk ke sel tubuh karena memerlukan reseptor ACE2 yang ada pada orang dewasa. Tapi sekarang virus dapat lebih mudah masuk ke sel," katanya kepada Express.
Hal inilah yang kemudian membuat anak-anak bisa menjadi lebih rentan untuk terinfeksi Covid-19. "Bukan karena virus tersebut secara khusus menargetkan anak-anak. Tetapi karena sekarang lebih sedikit yang bisa menghambat virus masuk ke sel," ujar Barclay.
“Mengingat pola pencampuran virus, maka akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi," tambahnya.
Hingga saat ini para peneliti terus mempelajari efek dari varian virus corona baru. Gejala yang ditimbulkan masih sama seperti sebelumnya.
WebMD melaporkan gejala infeksi varian baru virus corona antara lain demam, batuk, sesak atau sulit napas, kelelahan, menggigil, dan terkadang gemetar. Bisa juga muncul gejala pegal-pegal, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kehilangan penciuman, mual, dan diare.
Barclay mengingatkan, varian baru virus corona dapat menyebabkan pneumonia, gagal napas, masalah jantung, masalah hati, syok septik, dan kematian. "Banyak komplikasi Covid-19 yang mungkin disebabkan oleh kondisi sindrom pelepasan sitokin atau badai sitokin," tambahnya.
Badai sitokin terjadi ketika infeksi memicu sistem kekebalan 'membanjiri' aliran darah dengan protein inflamasi yang disebut sitokin. Kondisi ini dapat membunuh jaringan dan merusak organ.
Baca juga: Hubungan seks setiap hari menyehatkan? Ini kata dokter
Gejala untuk kondisi tersebut cukup parah dan membutuhkan pertolongan medis dengan segera. Gejala infeksi varian baru virus corona antara lain.
1. Kesulitan bernapas atau sesak napas
2. Nyeri atau tekanan dada
3. Kebingungan
4. Sulit bangun
5. Bibir atau wajah kebiruan
Ingat, pandemi belum berakhir dan sekarang malah timbul varian baru virus corona. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker untuk pencegah penularan virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona di Inggris Lebih Mudah Serang Anak-anak",
Penulis : Maria Adeline Tiara Putri
Editor : Lusia Kus Anna
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Ini bahaya varian baru virus corona menurut IDI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News