Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Hal inilah yang kemudian membuat anak-anak bisa menjadi lebih rentan untuk terinfeksi Covid-19. "Bukan karena virus tersebut secara khusus menargetkan anak-anak. Tetapi karena sekarang lebih sedikit yang bisa menghambat virus masuk ke sel," ujar Barclay.
“Mengingat pola pencampuran virus, maka akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi," tambahnya.
Hingga saat ini para peneliti terus mempelajari efek dari varian virus corona baru. Gejala yang ditimbulkan masih sama seperti sebelumnya.
WebMD melaporkan gejala infeksi varian baru virus corona antara lain demam, batuk, sesak atau sulit napas, kelelahan, menggigil, dan terkadang gemetar. Bisa juga muncul gejala pegal-pegal, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kehilangan penciuman, mual, dan diare.
Barclay mengingatkan, varian baru virus corona dapat menyebabkan pneumonia, gagal napas, masalah jantung, masalah hati, syok septik, dan kematian. "Banyak komplikasi Covid-19 yang mungkin disebabkan oleh kondisi sindrom pelepasan sitokin atau badai sitokin," tambahnya.
Badai sitokin terjadi ketika infeksi memicu sistem kekebalan 'membanjiri' aliran darah dengan protein inflamasi yang disebut sitokin. Kondisi ini dapat membunuh jaringan dan merusak organ.
Baca juga: Hubungan seks setiap hari menyehatkan? Ini kata dokter
Gejala untuk kondisi tersebut cukup parah dan membutuhkan pertolongan medis dengan segera. Gejala infeksi varian baru virus corona antara lain.
1. Kesulitan bernapas atau sesak napas
2. Nyeri atau tekanan dada
3. Kebingungan
4. Sulit bangun
5. Bibir atau wajah kebiruan
Ingat, pandemi belum berakhir dan sekarang malah timbul varian baru virus corona. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker untuk pencegah penularan virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona di Inggris Lebih Mudah Serang Anak-anak",
Penulis : Maria Adeline Tiara Putri
Editor : Lusia Kus Anna
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Ini bahaya varian baru virus corona menurut IDI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News