Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di tengah pandemi virus corona, semua mata dan tenaga tertuju terhadap COVID-19. Wajar saja, karena sampai saat ini belum ada obat untuk virus corona. Namun, sama seperti corona, masih ada penyakit lain yang juga menular dan belum ada obatnya.
Penyakit tersebut adalah Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS). Sama seperti corona, AIDS juga disebabkan virus yakni Human Immunodeficiency Virus ( HIV).
Virus HIV adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV dapat masuk ke dalam sel darah putih dan merusaknya, sehingga jumlah sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi akan menurun.
Sebagai akibat dari kondisi tersebut, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderitanya mudah terkena berbagai penyakit. Kondisi inilah yang disebut sebagai Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS). Jadi, AIDS adalah kumpulan penyakit (sindrom) yang muncul akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Baca juga: Inilah cara mendapatkan keringanan biaya UKT bagi mahasiswa universitas keagamaan negeri
Melansir Buku Bahan Ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan (2015) oleh Yulrina Ardhiyanti, SKM., M.Kes., dkk., ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh, maka semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah (infeksi oportunistik).
Oleh karena sistem kekebalan tubuh penderita AIDS menjadi lemah, maka penyakit yang tadinya tidak berbahaya bisa menjadi sangat berbahaya. AIDS biasanya disertai adanya bermacam-macam penyakit, seperti penyakit konstitusional, penyakit saraf, hingga penyakit infeksi sekunder.
Tahapan infeksi HIV berkembang jadi AIDS
Seseorang yang terinfeksi HIV pada umumnya tak langsung menyadari terpapar virus berbahaya tersebut. Tahapan infeksi HIV kira-kira membutuhkan waktu 2-15 tahun hingga menimbulkan gejala.
Melansir Buku HIV & AIDS: Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan Sosial Edisi 2 (2014) oleh Nasronudin, perjalanan infeksi HIV, jumlah virus dan gejala klinis melalui 3 fase ditambah 1 periode (4 tahap).
Berikut tahapan infeksi HIV berkembang menjadi AIDS:
1. Periode masa jendela
Periode masa jendela yaitu periode di mana pemeriksaan tes antibody HIV masih menunjukkan hasil negatif walaupun virus sudah masuk ke dalam darah pasien dengan jumlah yang banyak.
Antibodi yang terbentuk belum cukup terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium karena kadarnya belum memadai. Antibodi terhadap HIV biasanya baru muncul dalam 3-6 minggu hingga 12 minggu setelah infeksi primer.
Periode jendela sangat penting diperhatikan karena pada periode jendela ini pasien sudah mampu dan potensial menularkan HIV kepada orang lain.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada periode ini sebaiknya yang mampu mendeteksi antigen p18, p24, p31, p36, gp120, gp41.