kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Semua orang termasuk yang tidak berisiko sebaiknya lakukan tes HIV, kapan?


Kamis, 12 Maret 2020 / 02:00 WIB
Semua orang termasuk yang tidak berisiko sebaiknya lakukan tes HIV, kapan?


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Stigma negatif di masyarakat membuat kebanyakan orang masih takut melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV). Padahal, semua orang, termasuk yang tidak berisiko, sebaiknya melakukan tes HIV sedini mungkin.

Salah satu tujuannya: untuk pencegahan. Lalu, kapan sebaiknya melakukan tes HIV?

Ketua Tim HIV/AIDS RS St. Carolus dr Emon Winardi Danudirgo menuturkan, setidaknya tes Anda lakukan sebelum menikah. Deteksi dini ini penting untuk mencegah penularan pada anak.

Sebab, ada kemungkinan seseorang tidak mengetahui, apakah dirinya berisiko atau pernah berhubungan dengan orang yang berisiko HIV atawa tidak. "Tujuannya adalah untuk perlidungan keluarga," ungkap Emon.

Baca Juga: Jepang akan uji coba obat HIV untuk pasien virus corona

Perilaku berisiko HIV di antaranya seks bebas yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik tidak steril atau secara bergantian. Meski begitu, tes idealnya juga pada orang yang berisiko tinggi maupun tidak.

Melakukan tes HIV sejak dini, menurut Emon, sama dengan melakukan pencegahan. Soalnya, infeksi HIV yang tak segera tertangani bisa berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×