kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Semua orang termasuk yang tidak berisiko sebaiknya lakukan tes HIV, kapan?


Kamis, 12 Maret 2020 / 02:00 WIB
Semua orang termasuk yang tidak berisiko sebaiknya lakukan tes HIV, kapan?


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Stigma negatif di masyarakat membuat kebanyakan orang masih takut melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV). Padahal, semua orang, termasuk yang tidak berisiko, sebaiknya melakukan tes HIV sedini mungkin.

Salah satu tujuannya: untuk pencegahan. Lalu, kapan sebaiknya melakukan tes HIV?

Ketua Tim HIV/AIDS RS St. Carolus dr Emon Winardi Danudirgo menuturkan, setidaknya tes Anda lakukan sebelum menikah. Deteksi dini ini penting untuk mencegah penularan pada anak.

Sebab, ada kemungkinan seseorang tidak mengetahui, apakah dirinya berisiko atau pernah berhubungan dengan orang yang berisiko HIV atawa tidak. "Tujuannya adalah untuk perlidungan keluarga," ungkap Emon.

Baca Juga: Jepang akan uji coba obat HIV untuk pasien virus corona

Perilaku berisiko HIV di antaranya seks bebas yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik tidak steril atau secara bergantian. Meski begitu, tes idealnya juga pada orang yang berisiko tinggi maupun tidak.

Melakukan tes HIV sejak dini, menurut Emon, sama dengan melakukan pencegahan. Soalnya, infeksi HIV yang tak segera tertangani bisa berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).



TERBARU
Terpopuler

[X]
×