Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penderita asam urat sudah pasti harus memperhatikan makanan yang dikonsumsinya. Jika tidak, bisa terjadi peningkatan asam urat pada tubuh yang menimbulkan nyeri hebat di bagian sendi.
Asam urat adalah salah satu produk limbah yang dihasilkan dari proses pencernaan makanaan. Melakukan pengecekan asam urat adalah salah satu hal penting dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh seseorang.
Penyakit asam urat adalah radang sendi yang menyakitkan dan disebabkan oleh terbentuknya kristal asam urat di dalam sendi dan sekitar persendian.
Kadar asam urat pada laki-laki dan perempuan
Kadar asam urat diukur dalam miligram (mg) dan darah dalam desiliter, sehingga satuan pengukuran asam urat adalah mg/dL. Kisaran kadar asam urat normal pada laboratorium biasanya berbeda-beda.
Akan tetapi, secara umum, kadar asam urat yang normal sebagai berikut:
- Perempuan adalah tak lebih dari 6 mg/dL
- Pria adalah tak lebih dari 7 mg/dL.
Tes asam urat dilakukan dalam beberapa menit dengan menggunakan pengambilan darah.
Baca Juga: Efektif Meredakan Asam Urat Tinggi, Ini Manfaat Secang untuk Kesehatan.
Gejala asam urat
Dikutip dari Grid, berikut sejumlah gejala asam urat tinggi yang harus diwaspadai.
1. Nyeri di jempol kaki
Dilansir dari Creaky Joints, ketika asam urat tinggi kambuh, nyeri yang terasa di jempol kaki menjadi gejala yang harus diperhatikan. Ketika tubuh tidak bisa lagi memecahkan asam urat, maka hal itu akan menumpuk dan menjadi kristal. Kristal itu bisa berpindah ke jempol kaki, di mana mereka diserang oleh tubuh sebagai penyerbu asing.
2. Nyeri di lutut, pergelangan tangan, dan siku
Tak hanya di jempol, asam urat juga bisa menumpuk di setiap sendi pada bagian tubuh manapun. Beberapa orang mungkin merasakan nyeri di satu sendi saja, misalnya di salah satu sisi lutut. Namun, 25 persen penderita asam urat mengalami gejala “poliartikular”, di mana bisa merasakan nyeri lebih dari satu sendi.
Baca Juga: Begini Cara Mengonsumsi Minyak Sereh agar Efektif Menurunkan Kolesterol Tinggi
Saat nyeri dirasakan di banyak sendi, sangat sulit untuk diketahui apa penyebabnya. Apalagi asam urat bisa meniru kondisi lain, seperti rematik.
3. Rasa sakit yang parah pada malam hari
Ciri asam urat tinggi lainnya adalah rasa nyeri yang bertambah parah malam hari, biasanya antara tengah malam hingga pukul 8 pagi. Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor, misalnya saja suhu tubuh yang menurun dan dehidrasi, yang membuat asam urat menumpuk lebih mudah.
4. Warna kulit kemerahan
Ketika asam urat kambuh, pembengkakan juga cenderung terjadi dan diikuti dengan warna kulit yang jadi lebih memerah. Peradangan di sendi, membuat aliran darah meningkat di bagian sendi tersebut. Kondisi inilah yang membuat warna kulit berubah menjadi kemerahan.
5. Kurang berenergi
Saat asam urat tinggi, penderitanya mungkin akan merasa kelelahan dan tubuh jadi kurang berenergi. Mirip seperti ketika seseorang terserang flu. Bahkan, penderita asam urat pun bisa mengalami demam dan mengalami nyeri pada otot.
Baca Juga: 4 Cara Alami yang Efektif Menurunkan Kolesterol dan Asam Urat, Anda Bisa Coba
Cara mencegah asam urat
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini cara mencegah asam:
1. Diet rendah purin
Melansir buku Menu Sehat 30 Hari untuk Mencegah dan Mengatasi Asam Urat (2009) oleh Lina Ningdyar, SST Gizi, asupan makanan yang mengandung purin tinggi merupakan salah satu penyebab asam urat.
Diet rendah purin perlu dilakukan agar kadar asam urat dalam darah tak melebihi batas normal. Berikut ini beberapa bahan makanan tinggi purin (mengandung 100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang bisa menjadi penyebab asam urat:
- Jeroan, seperti otak, hati, jantung, ginjal
- Kaldu
- Bebek
- Sarden
- Kornet
- Makarel
- Kerang
- Remis
- Alkohol
- Tape
- Durian
Baca Juga: Pisang Bisa Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes, Berikut Cara Konsumsi
Selain itu, beberapa bahan makanan yang mengandung purin sedang (10-99 mg purin per 100 gram bahan) ini juga perlu diwaspadai:
- Daging sapi
- Ayam
- Ikan (kecuali yang mengandung purin tinggi)
- Udang.
2. Menurunkan berat badan
Melansir Health Line, selain diet rendah purin, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda menurunkan risiko asam urat, menurunkan berat badan adalah salah satunya.
Kelebihan berat badan dapat membuat Anda lebih tahan terhadap insulin, yang mengarah pada resistensi insulin. Dalam kasus ini, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik untuk mengeluarkan gula dari darah. Resistensi insulin juga meningkatkan kadar asam urat.
Penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi resistensi insulin dan menurunkan kadar asam urat.
3. Tetap terhidrasi
Tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi risiko serangan gout. Hal itu dikarenakan, asupan air yang cukup membantu tubuh mengeluarkan asam urat berlebih dari darah, membuangnya ke dalam urin.
Jika Anda banyak berolahraga, maka lebih penting untuk tetap terhidrasi, karena Anda mungkin kehilangan banyak air melalui keringat.
4. Batasi konsumsi gula
Penelitian terbaru mengungkap bahwa gula bisa juga menjadi penyebab asam urat. Para peneliti menemukan bahwa jenis gula olahan, terutama fruktosa secara khusus dapat menyebabkan kadar asam urat naik.
Kondisi ini terjadi karena penyerapan gula olahan yang lebih cepat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan jumlah asam urat lebih tinggi.
Selain itu, makanan dan minuman manis juga dapat menambah kalori yang tidak diperlukan tubuh dan berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan seperti diketahui, bisa meningkatkan risiko penyakit asam urat.
5. Rutin berolahraga
Olahraga teratur adalah cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah asam urat. Olahraga tidak hanya dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat, tetapi juga menjaga kadar asam urat tetap rendah.
Sebuah studi yang melibatkan 228 pria, menemukan bahwa mereka yang berlari lebih dari 5 mil (8 km) setiap hari memiliki risiko 50 persen lebih rendah terkena penyakit asam urat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Kadar Asam Urat Normal Laki-laki dan Perempuan? Ini Angkanya"
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News