Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
3. Varian virus corona Brasil P.1 disebut Gamma Varian
P.1 merupakan varian virus corona yang ditemukan di Brasil. Varian virus corona Gama ini juga sama dengan varian B.1.352 ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibody yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi.
4. Varian India B.1.617.2 disebut Delta
Virus corona varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada varian Brasil, P1. Adapun L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429.
Varian virus corona Delta ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat. Varian virus corona Delta juga sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesi antara lain Jakarta.
5. Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon
Varian virus corona baru ini merupakan varian Callifornia. Melansir dari CNBC, varian virus corona Epsilon ini diperkirakan menyumbang 52 persen kasus Covid di California, 41 persen di Nevada, dan 25 persen di Arizona.
CDC juga telah mengklasifikasikan varian virus corona Epsilon ini sebagai varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.
6. Varian virus corona Brasil P.2 disebut Zeta
Varian P2 adalah varian virus corona lain selain varian P1 yang terdeteksi lebih dulu di Brazil. Varian virus corona Zeta ini juga telah terdeteksi lebih dahulu di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.
Varian virus corona Zeta ini meskipun mengandung E484K namun diangggap tak cukup untuk menetapkannya masuk sebagai Varian kekhawatiran. Melansir dari Belfasttelegraph Varian virus corona Zeta tidak mengandung mutasi penting lain sebagaimana yang dibawa varian P1.