kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini yang dilakukan sejumlah negara untuk memastikan keampuhan vaksin corona


Minggu, 07 Maret 2021 / 17:49 WIB
Ini yang dilakukan sejumlah negara untuk memastikan keampuhan vaksin corona
ILUSTRASI. Suasana salah satu food court mal di Jakarta, Selasa (2/3). Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, meski sudah menerima vaksin Covid-19./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/03/2021.


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Mokuler Lembaga Eijkman, yang dikutip Kompas.com, menyebut, vaksin Covid-19 yang sudah dikembangkan masih efektif menghadapi varian baru yang muncul. “Kekebalan tubuh yang dibangkitkan vaksin masih efektif,” ujar dia.

Hasil penelitian sejumlah pengembang vaksin, yang dikutipi BBC memperlihatkan kecenderungan yang sama. Hasil penelitian dari tim Oxford University dan AstraZeneca, menyatakan, vaksin buatan mereka masih jitu menghadapi varian baru dari Inggris dan Afrika Selatan.

Pfizer juga telah mempublikasikan hasil penelitian tentang kemanjuran vaksinnya terhadap varian baru virus corona. Menurut hasil penelitian internal, Pfizer menyatakan vaksinnya tetap manjur, kendati tingkat efikasi mengalami penurunan tipis.

Baca Juga: Tak ada deman, ini 4 gejala baru terinfeksi virus corona hasil mutasi

Mengingat virus corona, layaknya virus, tidak pernah berhenti melakukan mutasi, otoritas kesehatan di berbagai negara, seperti Inggris, mengambil langkah antisipasi. Untuk memperbarui vaksinnya agar tetap efektif menghadapi varian-varian baru, pengembang vaksin tak perlu menempuh mekanisme dari awal.

Pengembang vaksin tak perlu melakukan proses uji klinis, seperti saat pertama kali membuat vaksin, selama bisa membuktikan bahwa vaksin hasil pembaruannya bisa memicu antibodi pelindung. Proses persetujuan jalur cepat ini, saat ini sudah diberlakukan untuk vaksin flu, yang lazim diperbarui karena selalu muncul varian baru setiap tahunnya.

Baca Juga: Bukan demam & kehilangan bau, berikut 4 gejala Covid-19 akibat mutasi virus corona

Agar jalur cepat pemberian persetujuan pembaruan vaksin tidak mengorbankan aspek kesehatan, sejumlah negara menjalin kerjasama. Mengutip BBC, Access Consortium yang beranggotakan otoritas kesehatan di Inggris, Australia, Kanada, Singapura dan Swiss telah bekerja sama untuk menyusun protokol persetujuan pembaruan vaksin.

Hal lain yang perlu diingat, disiplin penerapan protokol kesehatan tetap efektif memutus rantai peredaran varian-varian baru virus corona. Itu sebabnya, Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan agar warga dunia tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak fisik. Mencegah kerumunan dan mengurangi mobilitas juga efektif untuk memangkas peredaran virus corona.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pemerintah perpanjang PPKM mikro, diperluas hingga Sumut, Kaltim dan Sulsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×