kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.693   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.620   -80,44   -0,92%
  • KOMPAS100 1.182   -10,18   -0,85%
  • LQ45 847   -9,87   -1,15%
  • ISSI 310   -3,01   -0,96%
  • IDX30 434   -7,32   -1,66%
  • IDXHIDIV20 502   -8,12   -1,59%
  • IDX80 132   -1,25   -0,94%
  • IDXV30 137   -3,01   -2,15%
  • IDXQ30 138   -2,16   -1,54%

Ini perkembangan terkini penelitian obat Covid-19 oleh peneliti Indonesia


Jumat, 12 Juni 2020 / 23:36 WIB
Ini perkembangan terkini penelitian obat Covid-19 oleh peneliti Indonesia
ILUSTRASI. The drug hydroxychloroquine, pushed by U.S. President Donald Trump and others in recent months as a possible treatment to people infected with the coronavirus disease (COVID-19), is displayed at the Rock Canyon Pharmacy in Provo, Utah, U.S. May 27, 2020.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Proses pertama yaitu uji toksisitas. “Apakah obat yang akan dipakai itu toksik atau tidak untuk sel tubuh kita,” ucapnya.

Kedua yaitu mengecek dan meneliti potensi  obat yang digunakan tersebut seberapa besar  daya bunuhnya terhadap virus Corona tersebut.

“Ketiga, meneliti efektivitas  obat tersebut berapa besar dan berapa lama berefek terhadap penghambatan dan penurunan jumlah virus," lanjutnya

Baca Juga: Provinsi Jawa Timur jadi yang tertinggi penambahan kasus Covid-19 pada Jumat (12/6)

Ia menambahkan bahwa dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran sitokin sitokin inflamasi dan anti-inflamasi.

Dari hasil penelitian ini didapatkan peningkatan sitokin-sitokin anti-inflamasi (anti keradangan) dan penurunan sitokin-sitokin inflamasi (keradangan), di mana pada infeksi virus ini biasanya didapatkan kadar sitokin inflamasi yang tinggi sehingga mengakibatkan keadaan yang kurang bagus bagi organ-organ tubuh.

Dari 14 regimen obat yang diteliti, ada 5 kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus untuk menghambat virus itu masuk ke dalam sel target dan juga membantu penurunan perkembangbiakannya di dalam sel.

“Hasil tersebut dapat diikuti bertahap dari 24 jam, 48 jam dan 72 jam, dan virus tersebut yang jumlahnya ratusan ribu berkurang hingga tak terdeteksi,” ucapnya.

Saat konferensi pers, Purwati menunjukkan kemasan kombinasi obat yang belum diperjualbelikan. Itu merupakan hasil kolaborasi Unair, BIN dan juga BNPB. 

“Jadi ada 5 macam kombinasi yaitu lopinavir atau ritonavir dan  azithromycin. Kedua, lopinavir atau ritonavir dan doxycycline. Ketiga lopinavir atau ritonavir dan clarithromycin. Keempat, hydroxychloroquine dan azithromycin dan kelima kombinasi hydroxy dan doxycycline,” ucap Purwati.

Ia mengatakan bahwa kenapa dipilih regimen kombinasi karena potensi dan efektivitas yang cukup bagus terhadap daya bunuh virus. Dosis kombinasi yang lebih kecil 1/5 sampai 1/3 dari dosis tunggal sehingga sangat mengurangi toksitas obat tersebut di dalam sel tubuh yang sehat.

Ia mengatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah virus menurun sampai tidak terdeteksi setelah diberi regimen obat tersebut. “Maka bisa memutus mata rantai penularan,” harapnya.

Baca Juga: Kasus baru positif corona (Covid-19) kembali bertambah di atas 1.000 per Jumat (12/6)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×