Sumber: Express.co.uk,Times of India | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Varian alpha adalah varian pertama dari virus corona yang terdaftar di bawah variant of concern. Juga dikenal sebagai varian B.1.1.7, pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 dan karena itu juga dikenal sebagai varian Inggris.
Menurut sebuah laporan oleh Imperial College London, gejala umum yang diamati selama infeksi varian alpha adalah kedinginan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan nyeri otot. Varian ini dikaitkan dengan rawat inap yang lebih tinggi di Inggris.
Gejala varian Beta
Varian yang juga dikenal sebagai B.1.351, ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020. Laporan Telegraph Juli 2021 mengatakan, "Tidak ada indikasi bahwa gejala varian beta berbeda dengan varian Covid lainnya. Variannya diyakini lebih menular daripada virus asli Wuhan tetapi tidak dianggap menyebabkan penyakit yang lebih parah."
Varian ini bertanggung jawab atas gelombang kedua Covid-19 di Afrika Selatan. Para ahli mengatakan, penyebaran varian ini dilampaui oleh yang paling parah, varian Delta.
Baca Juga: 9 Gejala Omicron yang Menjangkiti Orang dengan Vaksinasi Lengkap, Apa Saja?
Gejala varian Delta
Lebih parah dari semua varian, varian Delta mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, termasuk India selama gelombang kedua.
Varian B.1.617.2 ditemukan di India pada Oktober 2020. Komplikasi paling parah yang diamati dengan varian ini adalah penurunan kadar oksigen.
Kehilangan penciuman dan rasa juga sangat terlihat pada orang yang terinfeksi selama infeksi Covid-19 gelombang Delta ini. Sistem perawatan kesehatan di negara itu telah runtuh selama April-Mei 2021 di India karena infeksi Delta.
Baca Juga: Tren Kasus Infeksi Covid-19 Anak Melonjak Tinggi, Ini Kondisinya di Indonesia