Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sedangkan pasien yang secara konsisten tidak aktif memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit. Mereka juga 1,7 kali lebih mungkin untuk dirawat di ICU dan hampir 2,5 kali lebih mungkin untuk meninggal, dibandingkan mereka yang secara konsisten aktif bergerak.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine ini, tidak aktif bergerak secara konsisten berkaitan dengan risiko kematian tertinggi akibat Covid-19.
Faktor lainnya adalah berusia lebih dari 60 tahun atau memiliki riwayat transplantasi organ. Hasil temuan lainnya adalah pasien yang aktif bergerak tapi tidak konsisten memiliki risiko lebih rendah terkait tingkat keparahan akibat Covid-19.
Temuan ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam jumlah berapa pun dapat bermanfaat. "Ada hubungan yang kuat antara tidak aktif bergerak dengan keparahan akibat Covid-19," kata rekan penulis studi, Deborah Rohm Young.
Baca Juga: Jangan meremehkan, kasus Covid-19 di usia muda semakin banyak, jumlah kematian naik
"Walaupun kami memasukkan variabel seperti obesitas dan merokok dalam analisis, tidak aktif bergerak sangat terkait dengan tingkat keparahan Covid-19," ujar dia.
Sallis merekomendasikan paling tidak berjalan kaki selama 30 menit sehari, lima hari seminggu dengan kecepatan sedang.
Berjalan kaki dengan kecepatan sedang membuat seseorang lelah untuk bernyanyi, tetapi masih bisa berbicara. Walau sederhana, tapi bila dilakukan rutin, aktivitas fisik ini dapat memberi efek perlindungan yang luar biasa terhadap Covid-19.
“Saya tetap percaya, olahraga adalah obat yang harus diminum setiap orang, terutama di era Covid-19 ini,” sebut Sallis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara "Paling Mudah" untuk Lindungi Diri dari Covid-19"
Penulis : Maria Adeline Tiara Putri
Editor : Glori K. Wadrianto
Selanjutnya: Mutasi Covid-19 mutan ganda menimbulkan kecemasan di India
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News