kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI


Kamis, 24 Juni 2021 / 14:32 WIB
Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI
ILUSTRASI. Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sempat terkendali, kini kasus Covid-19 di Indonesia kembali ganas. Indonesia darurat Covid-19 karena lonjakan kasus positif virus corona setiap hari. Di tengah kasus Covid-19 yang menggila, simak cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Universitas Udayana (UNUD), Universitas Padjajaran (Unpad) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (AKMI).

Pandemi COVID-19 sudah berjalan hampir dua tahun lamanya. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (23/6) ada tambahan 15.308 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 2.033.421 kasus positif Corona.

Jumlah tambahan kasus infeksi virus corona tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia pada Maret 2021.

Dikutip dari situs Covid19.go.id, virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19 ini juga mengalami mutasi dan menimbulkan berbagai varian baru. Dengan mengenali varian virus COVID-19, baik yang baru maupun lama dan memahami gejala serta cara mencegah penularannya masyarakat bisa menekan lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air.

“Virus COVID-19 ini mudah berubah, varian of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa (B.1.1.7) dan Delta (B.1.617). Tetapi di samping mutasi virus, terjadinya lonjakan kasus juga karena adanya kerumunan,” ungkap Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Guru Besar Fak. Kedokteran Hewan Universitas Udayana sekaligus Anggota Tim Pakar Medis Satgas COVID-19, dalam Dialog Publik KPCPEN yang disiarkan FMB9ID_IKP, Selasa (22/6).

“Vaksin COVID-19 sendiri sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus COVID-19 terutama Alfa dan Delta. Saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Karena dengan 40%-50% cakupan vaksinasi COVID-19 di negara-negara Eropa, mereka sudah berani mengadakan piala Eropa 2021,” imbuh Prof. Mahardika.

Baca juga: Catat! Ini 7 cara mencegah penularan virus corona varian baru menurut ahli

Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran juga mengatakan, “COVID-19 ini sangat-sangat hebat dampaknya. Apabila kita terinfeksi virus ini, fatal akibatnya sehingga kita harus benar-benar menghindarinya. Selain kita harus disiplin menegakkan protokol 5M, maka untuk melengkapinya kita harus divaksinasi.”

Vaksin COVID-19 menurut Prof. Kusnandi dinilai sudah efektif dalam memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan guna mencegah infeksi virus corona. Kalaupun terinfeksi, jika sudah mendapat vaksinasi, akan mengurangi gejala kesakitan dan risiko kematian bagi pasien COVID-19.

Ia berpesan agar masyarakat jangan takut divaksinasi tapi harus takut dengan virusnya. “Kita harus memberi pemahaman kepada masyarakat betapa jahatnya COVID-19 ini. Saya yakin dengan fakta-fakta yang sekarang ini kita tampilkan, banyaknya kesakitan dan kematian akibat COVID-19, masyarakat harus mulai sadar pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi,” kata Prof. Kusnandi.

Dr. Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia menyebutkan kondisi saat ini menjadi alarm bagi individu dan lingkungan sekitar supaya kita memperkuat protokol kesehatan di perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, sampai kampung di pelosok untuk mencegah infeksi virus corona. “Pemerintah harus mampu memberdayakan sumber daya hingga ke desa-desa untuk mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat,” pesannya.

Selain itu, Dr. Hermawan mengimbau agar mengaktifkan gotong-royong di lingkup komunitas dan membuat ruang isolasi mandiri di tingkat komunitas. “Ini upaya yang bisa meringankan beban rumah sakit kita yang saat ini mulai penuh terutama di pulau jawa,” ujarnya.

Melihat kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini, Dr. Hermawan berpendapat cara terbaik memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah dengan mencegah infeksi virus corona. “Cara terbaik untuk mencegah penularannya adalah menghindari kerumunan,” tegasnya.

Itulah cara terbaik mencegah infeksi virus corona menurut para ahli kesehatan. Ingat, pandemi Covid-19 semakin ganas, tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Ini 7 tanda Anda mungkin terinfeksi virus corona tanpa disadari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×