Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Grid.id | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Masker tidak bisa cegah corona
Melansir Grid.id, masker sebenarnya tidak bisa mencegah virus corona. Menurut fungsinya, masker sendiri dibuat untuk mencegah kotoran, air liur, hingga kuman yang keluar dari mulut seseorang biar enggak mengenai orang lain.
Makanya biasanya kita melihat dokter menggunakan masker khusus saat operasi, biar air liurnya enggak mengontaminasi alat-alat dan benda operasi lainnya yang sudah disterilkan.
Jadi, kalau pasien batuk, pasien tetap berpotensi menularkannya ke orang lain, termasuk ke dokter walaupun dokter sudah memakai masker. Pasien tersebut cuma bisa mencegah penularan kalau dia menggunakan masker.
Baca Juga: Hati-hati masker daur ulang! Polisi temukan dua karung besar di Bandung
Kalaupun ingin dibuat sebagai penghalau virus, masker sebenarnya hanya terbuat dari bahan yang tipis. Dengan kata lain, virus tersebut kalau terkena bagian tubuh yang tidak terkena masker juga bisa bersarang dan bertumbuh di tubuh kita
Masker bisa buat pingsan
Masker N95 sekarang harganya sudah masuk jutaan, sedangkan harga masker biasa yang berwarna biru atau hijau sudah ratusan ribu.
Dikutip dari npr.org, masker N95 sendiri didesain sangat ketat di daerah mulut dan hidung, sehingga ketika dipakai dengan benar dan tepat, bisa menyaring setidaknya 95 persen partikel dan droplet.
Masker N95 tidak disarankan buat dipakai sehari-hari, karena bisa menimbulkan sulit napas hingga pingsan!
Baca Juga: Ini gejala telah terinfeksi virus corona yang harus diwaspadai
Nah masker biasa dengan warna biru dan hijau memang diperuntukkan buat pemakaian sehari-hari dan lebih nyaman di wajah. Masker biasa ini cuma bisa melindungi kita dari droplet atau cairan yang terlihat.
Belum lagi masker ini enggak terlalu ketat di wajah, sehingga lebih memudahkan terjadinya penyebaran.