kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Ini alasan pemerintah baru menggulirkan vaksinasi Covid untuk anak di tahun 2022


Rabu, 17 November 2021 / 16:27 WIB
Ini alasan pemerintah baru menggulirkan vaksinasi Covid untuk anak di tahun 2022
ILUSTRASI. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di New York, AS, Kamis (4/11/2021). REUTERS/Andrew Kelly


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal November ini, program vaksinasi Covid-19 yang digulirkan Indonesia memasuki babak baru. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) memberi izin penggunaan darurat alias emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac untuk kelompok anak-anak berusia 6 tahun hingga 11 tahun.

Mengutip keterangan yang termuat dalam situs resmi Badan POM, pemberian EUA bagi vaksin Covid-19 Sinovac itu menimbang antisipasi kemungkinan bertambahnya kasus infeksi virus corona di kelompok anak-anak. Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak dinilai semakin perlu, mengingat program belajar tatap muka mulai digulirkan secara bertahap.

Ini tentu kabar yang menggembirakan bagi mereka yang memiliki anak-anak yang berada di rentang usia tersebut. Jika anak-anak sudah mendapatkan vaksin, para orangtua tentu akan lebih tenang saat melepas si anak kembali ke sekolah.

Baca Juga: Pengunjung hotel mulai ramai, protokol kesehatan tak boleh abai

Mengingat, tingkat infeksi virus corona pada anak-anak di negeri ini lumayan tinggi. Lihat saja data yang dipaparkan Badan POM dalam keterangan tertulisnya tentang pemberian EUA vaksin Sinovac untuk anak-anak. Badan POM menyebut, pada bulan Juni, saat tingkat infeksi Covid-19 cukup tinggi, kasus infeksi di kelompok anak-anak cukup banyak. Perinciannya, untuk kelompok usia hingga 5 tahun sebesar 2,9%. Sedangkan untuk kelompok usia 6 tahun hingga 18 tahun mencapai 10%.

Seiring dengan bergulirnya pembukaan sekolah secara bertahap, semakin banyak anak yang akan melakukan aktivitas di luar rumah. Anak-anak yang sudah kembali belajar secara tatap muka, rentan terinfeksi, dan menularkannya ke orang lain. 

Risiko semacam itu tentu akan bisa ditekan apabila semakin banyak anak-anak yang mendapatkan vaksin Covid-19. Sekadar mengingatkan, saat ini baru anak dan remaja yang berada di rentang usia 12 tahun hingga kurang dari 18 tahun yang sudah bisa mendapatkan vaksin. 




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×