kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini alasan pemerintah baru menggulirkan vaksinasi Covid untuk anak di tahun 2022


Rabu, 17 November 2021 / 16:27 WIB
Ini alasan pemerintah baru menggulirkan vaksinasi Covid untuk anak di tahun 2022
ILUSTRASI. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di New York, AS, Kamis (4/11/2021). REUTERS/Andrew Kelly


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal November ini, program vaksinasi Covid-19 yang digulirkan Indonesia memasuki babak baru. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) memberi izin penggunaan darurat alias emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac untuk kelompok anak-anak berusia 6 tahun hingga 11 tahun.

Mengutip keterangan yang termuat dalam situs resmi Badan POM, pemberian EUA bagi vaksin Covid-19 Sinovac itu menimbang antisipasi kemungkinan bertambahnya kasus infeksi virus corona di kelompok anak-anak. Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak dinilai semakin perlu, mengingat program belajar tatap muka mulai digulirkan secara bertahap.

Ini tentu kabar yang menggembirakan bagi mereka yang memiliki anak-anak yang berada di rentang usia tersebut. Jika anak-anak sudah mendapatkan vaksin, para orangtua tentu akan lebih tenang saat melepas si anak kembali ke sekolah.

Baca Juga: Pengunjung hotel mulai ramai, protokol kesehatan tak boleh abai

Mengingat, tingkat infeksi virus corona pada anak-anak di negeri ini lumayan tinggi. Lihat saja data yang dipaparkan Badan POM dalam keterangan tertulisnya tentang pemberian EUA vaksin Sinovac untuk anak-anak. Badan POM menyebut, pada bulan Juni, saat tingkat infeksi Covid-19 cukup tinggi, kasus infeksi di kelompok anak-anak cukup banyak. Perinciannya, untuk kelompok usia hingga 5 tahun sebesar 2,9%. Sedangkan untuk kelompok usia 6 tahun hingga 18 tahun mencapai 10%.

Seiring dengan bergulirnya pembukaan sekolah secara bertahap, semakin banyak anak yang akan melakukan aktivitas di luar rumah. Anak-anak yang sudah kembali belajar secara tatap muka, rentan terinfeksi, dan menularkannya ke orang lain. 

Risiko semacam itu tentu akan bisa ditekan apabila semakin banyak anak-anak yang mendapatkan vaksin Covid-19. Sekadar mengingatkan, saat ini baru anak dan remaja yang berada di rentang usia 12 tahun hingga kurang dari 18 tahun yang sudah bisa mendapatkan vaksin. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×