kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan mengapa anak-anak yang lebih muda perlu mendapatkan vaksin Covid-19


Senin, 15 November 2021 / 12:51 WIB
Ini alasan mengapa anak-anak yang lebih muda perlu mendapatkan vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Dr. Mayank Amin memberikan vaksin penyakit virus corona (COVID-19) Pfizer-BioNTech kepada Evan Schuster (7) di Collegeville, Pennsylvania, AS, Sabtu (6/11/2021). REUTERS/Hannah Beier


Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sasaran penerima vaksin Covid-19 di Indonesia kembali diperluas. Pada tanggal 2 November lalu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) menerbitkan izin penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk anak-anak di kisaran usia 6 tahun hingga 11 tahun.

“Dengan persetujuan ini, maka vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun,” ujar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada awal bulan ini. 

Pemberian izin ini menyusul perluasan serupa yang diberikan untuk anak dan remaja dalam rentang usia 12 tahun hingga 17 tahun, Juli lalu. Tentu, ada sebab mengapa akhirnya kelompok remaja dan anak-anak yang berusia lebih muda disertakan ke dalam sasaran penerima vaksin.

Baca Juga: 3 Cara download sertifikat vaksin Covid-19, bisa lewat SMS pakai NIK

Keputusan memberi vaksin ke anak-anak dan remaja tidak lepas kecenderungan yang terjadi selama lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia. Di saat jumlah kasus baru meningkat, jumlah anak yang turut terinfeksi juga naik. 

Mengutip keterangan Badan POM yang diunggah dalam website-nya, pada saat tingkat infeksi tinggi, seperti di bulan Juni, kasus Covid-19 untuk anak-anak cukup banyak. Perinciannya, 2,9% untuk anak berusia 0 tahun hingga 5 tahun, dan 10% untuk anak dan remaja di kisaran usia 6 tahun hingga 18 tahun.

Mengingat penyebaran virus corona belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, Badan POM menilai sistim pelayanan kesehatan perlu mengantisipasi kemungkinan bertambahnya kasus Covid-19 pada anak-anak. Risiko ini semakin perlu antisipasi, mengingat secara bertahap sekolah kembali menggelar pendidikan tatap muka. 

Baca Juga: Pesan serius, Indonesia harus bersiap hadapi gelombang tiga Covid-19 4 bulan ke depan

Untuk mengikuti pendidikan tatap muka, tentu anak-anak harus beraktivitas di luar rumah. Dan merujuk ke persentase penularan virus corona ke anak-anak, jelas ada risiko anak-anak yang sudah bersekolah terinfeksi. Dan, anak-anak yang terinfeksi ini, baik yang memiliki gejala ataupun tidak, bisa menularkan virus ke orang-orang di lingkungannya. “Hal ini harus menjadi perhatian bersama,” demikian pernyataan Badan POM.

Regulator obat di Indonesia itu juga memberi penjelasan tentang pemilihan vaksin Sinovac sebagai vaksin yang digunakan untuk anak dan remaja. Menurut Badan POM, vaksin itu telah menjalani ujicoba klinis untuk digunakan pada anak-anak di China, dengan total responden mencapai 1.050 orang.

Hasil ujicoba klinis memperlihatkan, vaksin untuk itu aman digunakan untuk anak berusia 6 tahun-11 tahun, dan tingkat toleransi yang baik. Mengutip keterangan yang diunggah di situs Badan POM, profil keamanan vaksin Sinovac untuk anak-anak di rentang usia 6 tahun-11 tahun sebesar 11%. Angka itu sebanding dengan profil keamanan untuk anak-remaja berusia 12 tahun-17 tahun, yaitu 14%.

Masih mengutip hasil ujicoba klinis, Badan POM menyebut semua laporan kejadian yang tidak diinginkan dari penyuntikan vaksin Covid masih tergolong kategori ringan hingga sedang. Sedang efek pembentukan respon imun atau imunogenisitas vaksin pada anak berusia 6 tahun-11 tahun, berdasar hasl pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah dosis kedua menunjukkan seropositivite rates dan seroconversion rates mendekati 100%. 

Baca Juga: Booster vaksin Covid-19 akan berbayar, ini harga Sinovac, Pfizer, Moderna dll

Dari kajian atas hasil ujiklinis itu, Badan POM menyimpulkan vaksin Sinovac aman dan memberi respon imun yang baik untuk anak-anak berusia di usia 6 tahun-11 tahun. Menurut Badan POM, vaksin Sinovac disuntikkan secara intramuscular ke anak berusia 6 tahun-11 tahun dalam dua dosis. Penyuntikan tiap dosis vaksin adalah 0,5 mL. Sementara rentang waktu di antara tiap penyuntikan selama empat pekan.

Pemberian EUA untuk vaksin Sinovac bagi anak-anak berusia 6 tahun-11 tahun juga telah mengantongi rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dalam keterangan yang diunggah di situs covid19.go.id, Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso memaparkan alasan pemberian rekomendasi itu.

Anak juga dapat tertular atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya, walau tanpa gejala. Mulai orang tua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di sekolah pada pembelajaran tatap muka, demikian penjelasan Piprim. 

Selanjutnya: Pesan serius, Indonesia harus bersiap hadapi gelombang tiga Covid-19 4 bulan ke depan

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×