kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan mengapa anak-anak yang lebih muda perlu mendapatkan vaksin Covid-19


Senin, 15 November 2021 / 12:51 WIB
Ini alasan mengapa anak-anak yang lebih muda perlu mendapatkan vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Dr. Mayank Amin memberikan vaksin penyakit virus corona (COVID-19) Pfizer-BioNTech kepada Evan Schuster (7) di Collegeville, Pennsylvania, AS, Sabtu (6/11/2021). REUTERS/Hannah Beier


Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

Hasil ujicoba klinis memperlihatkan, vaksin untuk itu aman digunakan untuk anak berusia 6 tahun-11 tahun, dan tingkat toleransi yang baik. Mengutip keterangan yang diunggah di situs Badan POM, profil keamanan vaksin Sinovac untuk anak-anak di rentang usia 6 tahun-11 tahun sebesar 11%. Angka itu sebanding dengan profil keamanan untuk anak-remaja berusia 12 tahun-17 tahun, yaitu 14%.

Masih mengutip hasil ujicoba klinis, Badan POM menyebut semua laporan kejadian yang tidak diinginkan dari penyuntikan vaksin Covid masih tergolong kategori ringan hingga sedang. Sedang efek pembentukan respon imun atau imunogenisitas vaksin pada anak berusia 6 tahun-11 tahun, berdasar hasl pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah dosis kedua menunjukkan seropositivite rates dan seroconversion rates mendekati 100%. 

Baca Juga: Booster vaksin Covid-19 akan berbayar, ini harga Sinovac, Pfizer, Moderna dll

Dari kajian atas hasil ujiklinis itu, Badan POM menyimpulkan vaksin Sinovac aman dan memberi respon imun yang baik untuk anak-anak berusia di usia 6 tahun-11 tahun. Menurut Badan POM, vaksin Sinovac disuntikkan secara intramuscular ke anak berusia 6 tahun-11 tahun dalam dua dosis. Penyuntikan tiap dosis vaksin adalah 0,5 mL. Sementara rentang waktu di antara tiap penyuntikan selama empat pekan.

Pemberian EUA untuk vaksin Sinovac bagi anak-anak berusia 6 tahun-11 tahun juga telah mengantongi rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dalam keterangan yang diunggah di situs covid19.go.id, Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso memaparkan alasan pemberian rekomendasi itu.

Anak juga dapat tertular atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya, walau tanpa gejala. Mulai orang tua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di sekolah pada pembelajaran tatap muka, demikian penjelasan Piprim. 

Selanjutnya: Pesan serius, Indonesia harus bersiap hadapi gelombang tiga Covid-19 4 bulan ke depan

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×