Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami bahaya menahan buang air besar atau BAB dalam jangka waktu tertentu. Kondisi dan situasi tertentu dapat mempengaruhi seseorang untuk mengeluarkan zat yang tidak terpakai dalam tubuh.
Buang air besar (BAB) merupakan proses di mana tubuh manusia mengeluarkan limbah dan sisa makanan yang tidak dicerna dari sistem pencernaan melalui usus besar.
Ini merupakan bagian normal dari fungsi tubuh yang penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan pencernaan.
Biasanya, kondisi pencernaan yang sehat membuat tubuh melakukan aktivitas BAB setiap hari.
Baca Juga: Ini 5 Pantangan Makanan Penderita Ambeien atau Wasir yang Wajib Dihindari
Beberapa rangsangan buang air besar yang akan terjadi dalam waktu yang singkat. Hal ini dimulai dari aktivitas konsumsi makanan dan minuman dapat merangsang gerakan usus dan memicu keinginan untuk buang air besar.
Makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu merangsang gerakan usus. Minuman seperti kopi atau minuman yang mengandung kafein juga dapat memiliki efek merangsang.
Pergerakan alami usus, yang dikenal sebagai gerakan peristaltik, dapat menyebabkan sensasi ingin buang air besar. Ini adalah bagian dari proses normal pencernaan untuk menggerakkan makanan yang dicerna melalui usus dan membuang limbah yang tidak diperlukan.
Tindakan menahan buang air besar terlalu lama atau secara teratur dapat memiliki beberapa risiko dan bahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Ini 9 Gejala Awal Sakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Kram
Simak beberapa bahaya menahan buang air besar atau BAB dilansir dari Very Well Health.
Bahaya menahan buang air besar atau BAB
Berikut adalah beberapa efek negatif dari menahan buang air besar:
1. Munculnya Konstipasi
Salah satu efek paling umum dari menahan buang air besar adalah konstipasi. Hal ini terjadi ketika tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, karena lebih lama berada di dalam usus besar.
Penyakit konstipasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kembung, kram perut, dan bahkan pendarahan pada beberapa kasus yang parah.
2. Ambeien
Menahan buang air besar yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko terjadinya hemoroid atau ambeien. Hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah di daerah dubur yang dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, dan perdarahan saat buang air besar.
3. Infeksi Saluran Kemih
Selain itu, tindakan menahan buang air besar atau BAB dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Ketika menahan buang air besar, bakteri di area dubur dapat masuk ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
4. Gangguan Pencernaan
Menahan buang air besar secara teratur dapat mengganggu fungsi normal sistem pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam flora usus, penyerapan nutrisi yang buruk.
Bahkan, ini bisa menjadi pemicu masalah pencernaan lainnya seperti perut kembung, mulas, atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
Apabila merasa untuk melakukan buang air besar, carilah toilet terdekat di sekitar. Anda dapat mencari fasilitas umum seperti restoran, pusat perbelanjaan, pom bensin, atau fasilitas umum lainnya yang mungkin memiliki toilet yang dapat digunakan.
Selain itu, cobalah untuk berkomunikasi dengan orang yang bertanggung jawab atau petugas kebersihan dan mintalah petunjuk ke toilet terdekat. Mereka akan membantu memberikan informasi tentang fasilitas toilet yang tersedia di sekitar area tersebut.
Penting untuk mencoba menjaga kebiasaan buang air besar yang sehat dengan mengikuti dorongan alami tubuh dan tidak menahannya terlalu lama.
Apabila Anda mengalami masalah terkait buang air besar, seperti konstipasi yang berkelanjutan atau tidak normal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News