kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ingin terhindar dari kanker payudara, lakukan lima poin berikut


Sabtu, 19 Oktober 2019 / 13:15 WIB
Ingin terhindar dari kanker payudara, lakukan lima poin berikut
ILUSTRASI. Para perempuan kompak melakukan gaya hidup sehat untuk menurunkan resiko terkena kanker payudara


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Para ahli menyatakan belum menemukan jalan untuk mencegah perempuan terkena kanker payudara. Namun, mereka merekomendasikan beberapa aktivitas yang dapat mencegah perempuan terkena kanker payudara.  

Kanker payudara menjadi penyakit yang mengancam perempuan di seluruh dunia. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, penyakit ini merupakan penyakit turunan.

Baca Juga: Awas, banyak makan daging merah olahan bisa meningkatkan risiko kanker

Sayangnya, saat ini hasil penelitian tersebut sudah tidak relevan. Mengutip dari situs American Cancer Sociaty, kebanyakan mereka yang menderita kanker payudara bukan dari turunan keluarga.

Sampai hari ini para ilmuwan belum menemukan jalan untuk mencegah penyakit kanker payudara. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan buah dada.

Pertama, Anda harus memperhatikan berat badan. Bila Anda adalah golongan orang-orang obesitas segeralah berolaraga. Karena, kegemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker panyudara.

Hal ini wajib dilakukan untuk Anda yang sudah menopause. Alasannya, hormon estrogen yang diproduksi tubuh Anda berasal dari lemak. Saat tubuh mempunyai terlalu banyak lemak maka rentan terkena kanker payudara.

Selain itu, perempuan yang menjelang dewasa juga harus menjaga berat badan. Karena, tubuh mereka cenderung memiliki kadar insulin yang tinggi daripada hormon lainnya. Asal tahu saja, tingkat kadar insulin dalam tubuh berhubungan dengan resiko kanker, termasuk kanker payudara.

Bila Anda sudah memiliki berat badan yang ideal atau sehat, maka pertahankanlah. Saat Anda mendapati berat badan naik sebaiknya segera berdiet.

Kedua, Anda wajib berolaraga secara teratur. Banyak penelitian yang menujukkan bahwa olaraga merupakan kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan panyudara.

Baca Juga: Bila Anda minum teh setiap, ini yang terjadi pada tubuh

American Cancer Society menyarankan Anda dapat berolaraga minimal 75-150 menit dalam seminggu. Dalam tempo waktu tersebut Anda dapat melakukan olaraga sedang atau tinggi. Contohnya, Anda bisa melakukan olaraga jalan cepat.

Perlu diperhatikan, sebaiknya Anda tidak berolaraga berlebihan. Agar tubuh selalu dalam keadaan sehat dan prima.

Ketiga, Anda hindari duduk terlalu lama. Banyak penelitian membuktikan bahwa perempuan yang duduk terlalu lama bisa meningkatkan resiko penyakit kanker.

Hasil penelitian American Cancer Society menyebutkan perempuan yang duduk selama enam jam atau lebih dan tidak bekerja beresiko 10% lebih tinggi terjangkit kanker payudara. Mereka yang duduk terlalu lama juga bisa meningkatkan potensi terkena jenis kanker lainnya.  

Baca Juga: Ketiak bau? ikuti lima cara ini untuk mengatasinya

Keempat, Anda harus batasi konsumsi minuman beralkohol. Penelitian menunjukkan perempuan yang minum dua sampai tiga gelas alkohol per hari meningkatkan resiko kanker payudara 20% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak minum minuman keras.

Sedangkan, perempuan yang minum segelas alkohol perhari mempunyai pontensi terkena kanker payudara 7-10 % lebih tinggi.

American Cancer Society merekomendasikan, Anda sebaiknya mengkonsumsi alkohol tidak lebih satu gelas per hari. Untuk ukurannya, Anda dapat minum 12 ons bir, lima ons wine, atau 1,5 ons minuman keras jenis lainnya.

Kelima, Anda sebaiknya membatasi terapi penggantian hormon. Umumnya para perempuan melakukan terapi ini saat muda. Tujuan mereka adalah untuk mengendalikan hot flashes, gejala menopause dan lainnya.

Sayangnya, perempuan yang melakukan terapi tersebut malah lebih beresiko terkena kanker panyudara. Biasanya, resiko penyakit ini meningkat setelah empat tahun digunakan. Dan, resiko ini mulai turun dalam lima tahun pasca menghentikan terapi tersebut.

Baca Juga: Agar tetap sehat, waspadai kandungan kalori dalam minuman kopi kekinian

Nah, sebaiknya Anda konsultasikan dengan dokter bila ingin melakukan terapi tersebut. Namun, bila Anda memaksa untuk melakukan terapi tersebut maka pilihlah terapi dosis rendah. Dan, sebaiknya tidak terlalu lama melakukan terapi tersebut. 

Sumber : American Cancer Society

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×