Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitangganag | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Sebagian besar orang agak malas jika harus membersihkan karang gigi ke dokter gigi. Selain karena memakan waktu, biaya yang besar serta ketakutan dengan dokter gigi jadi alasannya.
Padahal, hampir semua tahu slogan “periksakan gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi secara rutin”. Selain itu, karang gigi juga menyebabkan kerusakan gigi.
Plak di gigi nantinya akan berubah menjadi tartar. Tartar adalah lapisan yang terbentuk dari plak yang mengeras. Di dunia medis, tartar lebih dikenal juga dengan sebutan dental kalkulus atau karang gigi.
Dokter gigi Sekar Rio Ardhita menjelaskan, plak dan tartar memiliki kandungna bakteri yang akan memecah sisa makanan dalam mulut yang memproduksi asam dan akhirnya menyerang struktur gigi dan mengakibatkan gigi berlubang.
Bahayanya, asam yang terbentuk juga dapat menyebabkan gusi menjadi teriritasi sehingga akan tampak memerah, bengkak dan bahkan menyebabkan pendarahan. “Jangan sampai diabaikan karang gigi, itu memicu pendarahan atau dalam istilah kedokteran gigi disebut gingivitis” jelas Sekar.
Plak juga bisa mencapi pemicu hancurnya gusi dan struktur yang melindungi gigi yang mengakibatkan resesi (penurunan gusi) dan selanjutnya tulang terresorpsi dan gigi menjadi goyang. Lama kelamaan, gigi yang goyang akibat plak akan menjadi tanggal.
“Jadi rutinlah ke dokter gigi supaya mencegah hal itu terjadi pada gigi kita, tidak mau dong kita ompong” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News