Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tak semua ibu lancar memberikan ASI untuk sang buah hati. Berbagai masalah pun muncul saat menyusui. Ada yang mengeluh ASI tidak banyak hingga anak kesulitan menghisap payudara.
Dokter dan konsultan laktasi Falla Adinda mengatakan, pemberian ASI yang tidak lancar memang sering kali membuat ibu khawatir dan panik. Namun, hal itu justru bisa menghambat produksi dan pengeluara ASI.
Falla mengatakan, ibu harus menghindari kondisi stres. "Kunci kelancaran ASI cuma satu, yaitu ibu bahagia," kata Falla dalam diskusi di @America, Jakarta, Rabu (3/8).
Falla juga menjelaskan, ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin merupakan hormon yang merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin yang memicu pengeluaran ASI dari payudara ibu.
Nah, hormon oksitosin ini sangat dipengaruhi oleh suasana hati ibu. Jika ibu bahagia, produksi oksitosin pun meningkat. Untuk itu, usahakan terus berpikir positif.
Menurut Falla, para ibu pun harus mempersiapkan diri saat hamil, khususnya ibu baru. "Jangan hanya persiapan fisik, tetapi juga persiapan batin. Baca-baca ilmu laktasi, kita punya waktu 9 bulan," kata Falla.
Misalnya, ibu tahu bahwa bayi baru lahir memiliki lambung yang sangat kecil, sehingga memang belum perlu banyak ASI. Dengan pemahaman tersebut, ibu tentu akan lebih tenang.
Membuat ibu bahagia juga butuh dukungan suami dan orang-orang di sekitarnya. Hindari membuat perasaan ibu sedih ataupun stres. Saat menyusui, penting juga untuk menemukan posisi menyusui senyaman mungkin bagi ibu.
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, berikan makanan pendamping ASI dan tetap dilanjutkan dengan ASI sampai usia dua tahun atau lebih. (Dian Maharani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News