kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Heboh virus cacar monyet, apa dan bagaimana fakta penyebarannya?


Selasa, 14 Mei 2019 / 23:56 WIB
Heboh virus cacar monyet, apa dan bagaimana fakta penyebarannya?


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Heboh berita negara Singapura yang terkenal karena kebersihan dan kesehatan masyarakatnya diserang virus monkeypox. Inilah adalah salah satu virus penyakit langka pada manusia.

Penyakit itu bukan hanya menjadikan yang pertama kali di Singapura melainkan juga di Asia.

Menurut who.int, Monkeypox merupakan penyakit zoonosis virus atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus monkeypox mirip dengan cacar pada manusia biasanya.

Meskipun dikatakan penyakit yang jauh lebih ringan, tapi monkeypox bisa saja berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik.

Seperti dilansir dari straitstime.com, baru-baru ini dokter ahli spesialis penyakit menular dari Singapura, Dr Leong Hoe Nam mengungkapkan fakta berbeda.

Ia berpendapat, bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir tentang penyebaran monkeypox ini, karena risiko untuk penularan di sini rendah.

"Saya tidak khawatir tentang itu," kata Dr Leong Hoe Nam, seorang spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.

"Monkeypox telah ada di negara-negara lain seperti Inggris, dan tidak ada wabah sesudahnya. Itu tidak terjadi di sana, dan kemungkinan itu juga terjadi di Singapura," tambahnya.

Tahun lalu, Inggris melihat tiga kasus monkeypox yang dilaporkan, dua di antaranya merupakan kasus bawaan dari para pelancong yang pernah mengunjungi Nigeria.

Demikian pula, Israel melaporkan satu kasus tahun lalu, kasus yang sama melibatkan seorang pelancong yang juga mengunjungi Nigeria.

Pada 2003, Amerika Serikat dilaporkan terdapat 47 kasus monkeypox, yang dikaitkan dengan pengiriman hewan yang diimpor dari Ghana.

Memperhatikan bahwa kasus-kasus monkeypox ini tidak menyebabkan penularan sekunder di negara-negara tersebut, Dr Leong berpendapat penularan secara masif tidak akan terjadi di sini (Singapura).

Kemenkes RI

Dia juga mengatakan tidak sulit untuk membedakan antara monkeypox dan cacar air yang lebih umum, biasanya monkeypox ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Ruam yang terjadi akibat monkeypox juga akan, "Jauh lebih besar, lebih jelas", katanya.

Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) juga, mengatakan bahwa monkeypox biasanya sembuh sendiri, dan risiko penyebarannya juga rendah. Sebagian besar pasien biasanya sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah gejala umumnya, yakni demam, sakit kepala, sakit otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam kulit.

Walaupun tingkat penularannya rendah kita wajib wasapada karena bisa menyebabkan infeksi yang fatal.

Sehingga kita perlu menjaga kontak dengan hewan yang bisa menyebarkannya seperti hewan pengerat tikus ataupun jenis primata.

Tak lupa juga untuk menghindari berburu dan mengonsumsi daging hewan semak, juga primata.

Diketahui, warga Nigeria yang terinfeksi sebelum datang ke Singapura itu sempat menghadiri pernikahan di negaranya, di mana ia mungkin mengonsumsi daging hewan semak.

Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, bahwa penularan monkeypox dari manusia ke manusia, sementara mungkin terbatas/rendah.

Seseorang hanya bisa menularkan saat periode ketika ia memiliki gejala, terutama ruam kulit.

Infeksi biasanya terjadi selama kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan atau lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi oleh cairan atau bahan lesi orang yang terinfeksi. (GridHealth)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Heboh Monkeypox dan Dikhawatirkan Mewabah, Spesialis Penyakit Menular Singapura Ungkap Fakta Beda,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×