kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Hati-hati, memakai masker terlalu lama bisa sebabkan efek samping serius


Sabtu, 23 Mei 2020 / 14:35 WIB
Hati-hati, memakai masker terlalu lama bisa sebabkan efek samping serius
ILUSTRASI. Tim medis melakukan latihan yoga peregangan dan pernapasan di Unit Perawatan Intensif (ICU) sebuah rumahsakit di Barcelona, saat wabah virus corona (COVID-19), Spanyol, Kamis (23/4/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona baru lebih berbahaya dari manfaatnya bagi kesehatan manusia? Studi menemukan, memakai masker untuk waktu yang lama bisa menyebabkan efek samping yang serius.

Dalam sebuah artikel yang Technocracy News terbitkan, Dr. Russell Blaylock menulis, efek samping dari pemakaian masker wajah yang berkepanjangan "bisa bervariasi".

"Mulai sakit kepala, peningkatan resistensi saluran napas, akumulasi karbon dioksida, hingga hipoksia, hingga komplikasi serius yang mengancam jiwa," kata Blaylock seperti dikutip The Jerusalem Post.

Efek samping bervariasi, tergantung pada apakah sesorang memakai masker kain, masker kertas, atau masker respirator N95. Sebab, masker N95, yang menjadi filter yang lebih efektif, juga membatasi pernafasan ke tingkat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Ini kadar gula darah normal dalam tubuh yang harus Anda miliki

Karena itu, penggunaan masker N95 lebih sering dikaitkan dengan sakit kepala, menurut Blaylock, pensiunan ahli bedah saraf asal Amerika Serikat dan yang memperkenalkan pengobatan baru untuk subset tumor otak.

Dia melakukan penelitian terhadap 212 petugas kesehatan yang ia minta untuk melaporkan keberadaan sakit kepala saat menggunakan masker N95, termasuk durasi dan jenis sakit kepala, juga apakah mereka memiliki sakit kepala yang sudah ada sebelumnya. 

Studi ini menemukan, sekitar sepertiga pekerja medis mengalami sakit kepala saat menggunakan masker N95. Mayoritas memiliki sakit kepala yang sudah ada sebelumnya yang makin buruk akibat pemakaian masker.

Kemudian, sekitar tiga dari lima pekerja medis membutuhkan obat pereda nyeri untuk meredakan sakit kepala.

Baca Juga: Kacang mete bisa menyebabkan asam urat?

Dan, meskipun tali pengikat atau tekanan dari masker dianggap sebagai penyebab potensial, bukti menunjukkan, sakit kepala akibat oksigenasi darah berkurang atau peningkatan karbon dioksida dalam darah.

"Diketahui bahwa masker N95, jika dipakai berjam-jam, bisa mengurangi oksigenasi darah sebanyak 20%," sebut Blaylock. 

"Bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, seperti yang terjadi pada orang malang yang mengemudi sendirian di mobilnya mengenakan masker N95, menyebabkan dia pingsan, dan mobilnya menabrak dan mengalami cedera," ujarnya. 

Sebuah studi yang lebih baru terhadap 159 petugas kesehatan antara usia 21 dan 35 menemukan, sebanyak 81% mengalami sakit kepala akibat penggunaan masker wajah, yang membuat pekerjaan mereka terpengaruh.

Baca Juga: Ini jus buah yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi Anda

"Para peneliti menemukan, masker mengurangi kadar oksigen darah (pa02) secara signifikan. Semakin lama durasi pemakaian masker, semakin besar penurunan kadar oksigen dalam darah," kata Blaylock.

Potensi masker mengurangi kadar oksigen pada pemakainya penting, bukan hanya karena ini bisa menyebabkan pingsan, tetapi juga karena masker tersebut dikaitkan dengan berkurangnya kekebalan alami.

"Pada dasarnya, masker Anda mungkin menempatkan Anda pada peningkatan risiko infeksi, dan jika demikian, memiliki hasil yang jauh lebih buruk," ujar Blaylock.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×