Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Saat kehamilan, Anda perlu berhati-hati dalam berbagai hal. Mulai dari kegiatan hingga makanan yang dikonsumsi.
Janin membutuhkan asupan nutrisi yang baik dan tercukupi. Asupan tersebut tentu datang dari makanan yang Anda konsumsi.
Tidak semua makanan dan minuman baik untuk kesehatan janin dan Anda. Ada beberapa makanan yang dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil.
Selain berdampak pada bayi, Anda juga bisa terkena dampak buruk makanan tersebut. Demi kesehatan kehamilan, Anda perlu tahu apa saja yang tidak boleh dikonsumsi.
Apa saja makanan dan minuman tersebut? Berikut daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Daftar ini dihimpun KONTAN.co.id dari NHS.uk dan Healthline.
-
Susu yang tidak terpasteurisasi
Susu yang tidak melalui proses pasteurisasi berpotensi mengandung bakteri listeria. Bakteri ini bisa memicu penyakit yang dinamakan listeriosis. Penyakit ini bisa berpengaruh pada janin hingga keguguran.
-
ikan dan daging mentah
Daging dan ikan mentah harus Anda hindari selama kehamilan. Ikan dan daging mentah bisa mengandung toksoplasma. Hal ini bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
Baca Juga: Serba-serbi kecerdasan manusia, yuk kenali agar tahu cara belajar yang tepat
-
Telur mentah
Telur mentah atau setengah matang rawan mengandung bakteri salmonela. Bakteri ini bisa berpengaruh buruk pada janin. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan diare hingga demam pada ibu.
-
Kecambah mentah
Ada beragam makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil, salah satunya sayur. Tapi ada sayuran yang dilarang untuk ibu hamil.
Kecambah mentah sebaiknya tidak dikonsumsi saat kehamilan. Kecambah mentah berpotensi mengandung bakteri salmonela.
-
Kafein
Kafein tidak sepenuhnya minuman yang dilarang untuk ibu hamil. Tapi sebaiknya Anda mengurangi jumlah konsumsi kafein selama kehamilan.
Konsumsi kafein yang berlebihan bisa mengakibatkan bayi lahir dengan berat kurang. Jadi ada baiknya Anda mengurangi kopi, teh, hingga coklat.
Selanjutnya: Tidak perlu takut, Ini panduan aman menyusui selama Covid-19 dari UNICEF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News