kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil penelitian, Covid-19 timbulkan efek negatif pada kesuburan pria


Kamis, 04 Februari 2021 / 14:27 WIB
Hasil penelitian, Covid-19 timbulkan efek negatif pada kesuburan pria
ILUSTRASI. Hasil penelitian, Covid-19 timbulkan efek negatif pada kesuburan pria. REUTERS/Fabrizio Bensch


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Infeksi virus corona tidak hanya menimbulkan efek negatif organ dalam sistem pernafasan manusia. Covid-19 kemungkinan juga menimbulkan efek negatif pada kualitas sperma dan mengurangi kesuburan pada pria.

Efek negatif Covid-19 terhadap kesuburan ini merupakan temuan sebuah studi baru berbasis bukti eksperimental. Para peneliti studi pada hari Jumat (29/1/2021), melaporkan dalam jurnal Reproduction bahwa Covid-19 menimbulkan efek negatif berupa peningkatan kematian sel sperma, inflamasi dan apa yang disebut sebagai stres oksidatif.

"Temuan ini memberikan bukti eksperimental pertama secara langsung bahwa sistem reproduksi pria dapat menjadi sasaran dan dirusak oleh Covid-19,” para penulis menyimpulkan.

Meski begitu, para ahli yang mengomentari studi tersebut mengatakan bahwa kapasitas virus untuk menganggu kesuburan pada pria masih belum terbukti.

Seperti diketahui, Covid-19 menimbulkan efek negatif berupa gangguan pernapasan, terutama pada orang tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan mendasar. Virus corona ditularkan melalui droplet pernapasan dan menyerang paru-paru, ginjal, usus, dan jantung.

Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 ini juga dapat menimbulkan efek negatif berupan infeksi organ reproduksi pria, merusak perkembangan sel sperma dan mengganggu hormon reproduksi.

Reseptor yang digunakan oleh virus untuk mengakses jaringan paru-paru ditemukan juga di dalam testis. Tetapi efek virus terhadap kemampuan reproduksi pria masih belum terungkap.

Baca juga: Pandemi corona masih berlanjut, kenali 4 gejala Covid-19 yang tidak biasa

Studi untuk mencari penanda biologis

Behzad Hajizadeh Maleki dan Bakhtyar Tatibian dari Justus-Liebig-University di Jerman melakukan studi untuk mencari penanda biologis yang mungkin menunjukkan efek negatif virus corona pada kesuburan pria. Analisis terkait hal ini mereka lakukan terhadap 84 pria yang terinfeksi COVID-19 selama 60 hari – dengan interval 10 hari – dan dibandingkan dengan data 105 pria sehat.

Hasilnya, sel sperma pasien Covid-19 menunjukkan peningkatan inflamasi dan stres oksidatif secara signifikan. Artinya ada ketidakseimbangan kimiawi yang dapat merusak DNA dan protein dalam tubuh. “Efek pada sel sperma ini berkaitan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dan potensi berkurangnya tingkat kesuburan,” kata Maleki dalam sebuah pernyataan.

“Meskipun efek ini cenderung membaik dari waktu ke waktu, tetap saja efek ini secara siginifikan dan abnormal lebih tinggi pada pasien Covid-19,” ujarnya seraya menambahkan bahwa semakin parah penyakitnya, semakin besar pula efek negatif Covid-19 terhadap kesuburan.

Lebih jauh Maleki mengatakan bahwa sistem reproduksi pria harus dianggap sebagai jalur yang rentan terhadap efek negatif Covid-19 dan dinyatakan sebagai organ berisiko tinggi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Para pria jangan terlalu khawatir

Para ahli yang tidak terlibat dalam studi menyambut baik hasil penelitian tersebut, tetapi memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut sebelum dapat menarik kesimpulan dengan cepat. “Para pria seharusnya tidak terlalu khawatir,” kata Alison Campbell, direktur embriologi CARE Fertility Group di Inggris.

“Saat ini tidak ada bukti pasti kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh Covid-19, baik pada sperma atau pada potensi reproduksi pria,” kata Alison kepada Science Media Centre yang berbasis di London.

Menurut Alison, hasil studi ini bisa saja tidak tepat, mengingat laki-laki yang sembuh dari Covid-19 diobati dengan kortikosteroid dan terapi antivirus, sedangkan kelompok pria dalam studi tidak.

Allan Pacey, seorang spesialis dalam pengobatan reproduksi pria di Universitas Sheffield mengajukan “catatan kehati-hatian” tentang bagaimana data tersebut diinterpretasikan. Beberapa indikator penurunan kualitas sperma bisa saja terjadi karena faktor selain Covid-19, kata Allan, seraya mencatat bahwa kebanyakan pria dalam kelompok Covid-19 dalam studi tersebut mengalami kelebihan berat badan.

Selain itu, fakta sederhana bahwa hanya satu kelompok yang mengalami sakit parah – apa pun penyebabnya – juga perlu diperhitungkan, tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Terbaru: Covid-19 Bisa Turunkan Kualitas Sperma, Kok Bisa?",

Editor : Gloria Setyvani Putri

Selanjutnya: Cegah penularan virus corona di rumah, pahami urutan gejala Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×