Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Para ahli yang tidak terlibat dalam studi menyambut baik hasil penelitian tersebut, tetapi memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut sebelum dapat menarik kesimpulan dengan cepat. “Para pria seharusnya tidak terlalu khawatir,” kata Alison Campbell, direktur embriologi CARE Fertility Group di Inggris.
“Saat ini tidak ada bukti pasti kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh Covid-19, baik pada sperma atau pada potensi reproduksi pria,” kata Alison kepada Science Media Centre yang berbasis di London.
Menurut Alison, hasil studi ini bisa saja tidak tepat, mengingat laki-laki yang sembuh dari Covid-19 diobati dengan kortikosteroid dan terapi antivirus, sedangkan kelompok pria dalam studi tidak.
Allan Pacey, seorang spesialis dalam pengobatan reproduksi pria di Universitas Sheffield mengajukan “catatan kehati-hatian” tentang bagaimana data tersebut diinterpretasikan. Beberapa indikator penurunan kualitas sperma bisa saja terjadi karena faktor selain Covid-19, kata Allan, seraya mencatat bahwa kebanyakan pria dalam kelompok Covid-19 dalam studi tersebut mengalami kelebihan berat badan.
Selain itu, fakta sederhana bahwa hanya satu kelompok yang mengalami sakit parah – apa pun penyebabnya – juga perlu diperhitungkan, tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Terbaru: Covid-19 Bisa Turunkan Kualitas Sperma, Kok Bisa?",
Editor : Gloria Setyvani Putri
Selanjutnya: Cegah penularan virus corona di rumah, pahami urutan gejala Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News