Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan mengklaim dengan pemotongan harga tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR atau tes PCR) kini harga tes PCR di Indonesia menjadi termurah kedua dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara atau ASEAN.
Seperti kita tahu harga tes PCR termurah di kawasan Asean saat ini adalah di Vietnam yakni dengan harga tes PCR sebesar Rp 460.000.
Pada hari Senin (16/8) ini Kementerian Kesehatan menetapkan batas teratas tes PCR di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali sebesar Rp 4950.000 per tes.
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi corona di Jakarta Senin (16/8) sudah 9,07 juta orang
Sementara, untuk tes PCR di luar wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali, Kementerian kesehatan menetapkan harga tes PCR tertinggi sebesar Rp 525.000 per tes.
Adapun daftar harga tes PCR di ASEAN sebagai berikut
Thailand | Rp 1.300.000 - Rp 2.800.000 |
Singapura | Rp 1.600.000 |
Filipina | Rp 437.000 - Rp. 1.500.000 |
Malaysia | Rp 510.000 |
Vietnam | Rp 460.000 |
Penetapan harga tes PCR tertinggi tersebut ditetapkan melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/I/2845/2021 Tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir pemerintah melakukan evaluasi harga tes PCR ini bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca Juga: Tarif real time PCR maksimal Rp 495.000 untuk Jawa Bali, Rp 525.000 di luar Jawa Bali
Dalam evaluasi harga tes PCR tersebut dilakukan melalui perhitungan biaya pengambilan dan pemeriksaan tes PCR, terdiri dari komponen - komponen berupa jasa pelayanan/SDM, komponen reagen dan bahan habis pakai (BHP), komponen biaya administrasi, overhead dan komponen lainnya yang kita sesuaikan dengan kondisi saat ini.
SELANJUTNYA>>>
''Dari hasil evaluasi, kami sepakati bahwa batas tarif tertinggi pemeriksaan RT - PCR (tes PCR) diturunkan menjadi Rp 495.000 untuk pulau Jawa dan Bali, serta sebesar Rp 525.000 untuk luar pulau Jawa dan Bali,'' kata Abdul Kadir dalam Konferensi Pers secara virtual di Jakarta, Senin (16/8).
Dengan adanya aturan harga tes PCR yang baru ini, maka batasan tarif tes PCR yang sebelumnya telah ditetapkan melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3713/2020 tanggal 05 Oktober 2020, yakni batas maksimal harga tes PCR sebesar Rp 900.000 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Abdul Kadir juga menegaskan, bbatas tarif tertinggi itu berlaku untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan RT-PCR atas permintaan sendiri.
Baca Juga: Sah! PT Kimia Farma turunkan harga tes PCR corona menjadi Rp 500.000
Batas tarif tertinggi tidak berlaku untuk kegiatan penelusuran kontak atau rujukan kasus Covid-19 ke rumah sakit yang penyelenggaraannya mendapatkan bantuan pemeriksaan RT-PCR dari pemerintah, atau merupakan bagian dari penjaminan pembiayaan pasien Covid-19.
Sementara itu, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto mengatakan, BPKP melaksanakan evaluasi Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR berdasarkan permohonan dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, melalui Surat Nomor JP.02.03/I/2841/2021 tanggal 13 Agustus 2021.
Menurut Iwan, Kementerian Kesehatan meminta BPKP membantu untuk melakukan evaluasi batasan tarif tertinggi RT-PCR atau harga tes PCR karena terdapat penurunan harga beberapa komponen sehingga regulasi mengenai harga acuan tertinggi perlu disesuaikan.
Baca Juga: UPDATE Corona di Jakarta Senin (16/7), positif 513, sembuh 947, meninggal 28
''Penyesuaian harga acuan tertinggi tes swab PCR dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat agar memperoleh harga tes swab PCR mandiri yang wajar,'' kata Iwan.
Dengan adanya penetapan harga baru bagi tes PCR tersebut, Kementerian Kesehatan menghimbau dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan tingkat kabupaten/kota untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemberlakuan pelaksanaan batasan tarif tertinggi untuk pemeriksaan tes PCR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News