kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Guru Besar Unair Ungkap Bahaya Pelampung Leher Buat Bayi, Orangtua Perlu Hati-Hati


Selasa, 09 Januari 2024 / 15:06 WIB
Guru Besar Unair Ungkap Bahaya Pelampung Leher Buat Bayi, Orangtua Perlu Hati-Hati
ILUSTRASI. Guru Besar Unair Ungkap Bahaya Pelampung Leher Buat Bayi, Orangtua Perlu Hati-Hati.


Penulis: Tiyas Septiana

Bahaya Pelampung Leher Buat Bayi, -  Anda mungkin sering melihat bayi yang dimandikan atau belajar berenang menggunakan pelampung leher. 

Namun mungkin orangtua masih ragu apakah penggunaan pelampung leher pada bayi aman atau malah berbahaya untuk keselamatan buah hati. 

Bersumber dari situs Universitas Airlangga (Unair), pelampung leher ternyata berbahaya untuk bayi karena dapat menyebabkan cedera leher. 

American Academy of Pediatric atau AAP bahkan sudah melarang penggunaan pelampung leher untuk bayi. 

Prof Roedi Irawan, Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unair mengungkapkan bahwa ada beberapa kondisi itu dapat menyebabkan cedera. 

Baca Juga: Jangan Panik, Ini Solusi Jika Belum Dapat Email Aktivasi Akun SNPMB 2024

Bahaya pelampung leher untuk bayi

Beberapa bahaya yang bisa timbul karena penggunaan pelampung leber untuk bayi, diantaranya: 

1. Pemakaian terlalu ketat dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas. Prof Roedi menjelaskan, bayi dapat kesulitan bernapas jika pelampung leher terlalu ketat

2. Penggunaan pelampung leher terlalu sering dapat membuat otot-otot leher menjadi kaku dan tegang. 

“Kondisi ini berisiko menimbulkan cedera otot leher yang berpengaruh pada pertumbuhan tulang belakang bayi,” tuturnya, dikutip dari situs Unair.

3. Risiko bayi tenggelam jika alat itu tidak tepat atau tidak sengaja mengempis. Penggunaan pelampung leher pada bayi ini harus mendapat pengawasan yang ketat.

4. Pelampung leher dapat mempersempit ruang gerak bayi. Bayi akan kesulitan menoleh, berekspresi, atau menyentuh bagian kepada menggunakan tangan.

“Ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman karena kesulitan melakukan gerakan,” paparnya.

Baca Juga: Merusak Uang Rupiah Bisa Dipenjara & Denda, Ini Hukuman Pidana yang Diterima Pelaku

Alternatif selain pelampung leher 

Prof Roedi menegaskan bahwa penggunaan pelampung leher pada bayi tidak dianjurkan. 

Tapi hal ini bukan alasan untuk tidak mengajak bayi berenang. Ada beberapa alternatif lain selain itu. Pertama, ban lengan atau sayap air. Kedua, alat terapung seperti mainan tiup bayi. 

Lebih lanjut, Prof Roedi menerangkan bahwa berenang adalah kegiatan yang menyenangkan bagi bayi. Jika bayi belum bisa berenang, tak ada salahnya untuk mengajarkan bayi berenang sejak dini.

Prof Roedi sangat menyatakan berenang pada bayi karena merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Ia juga menyarankan untuk mengajar bayi berenang selama 10 menit saja.

“Kemudian tingkatkan waktunya secara bertahap. Bayi di bawah 12 bulan tidak dianjurkan berada di dalam kolam renang lebih dari 30 menit per sesinya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×