kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GeNose C19, Alat Deteksi Covid-19 Besutan UGM Bermula dari Alat Pelacak Narkoba


Sabtu, 26 Desember 2020 / 21:00 WIB
GeNose C19, Alat Deteksi Covid-19 Besutan UGM Bermula dari Alat Pelacak Narkoba
GeNose C19, alat pendeteksi virus Covid-19 melalui udara dari embusan nafas, yang?dirancang oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

Di pihak lain, ketua tim pengembang GeNose, Prof. Kuwat Triyana juga memberikan apresiasi kepada banyak pihak yang telah mendukung UGM. “Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” terangnya.

Kuwat berharap, meski jumlah GeNose masih terbatas, yakni 100 unit, namun dapat memberikan dampak maksimal. Dia bilang, satu alat GeNose mampu melakukan 120 tes per hari, sehingga dengan 100 alat dapat melakukan 12.000 tes per hari.

Baca Juga: Siap Produksi Alat Deteksi Covid-19 (GeNose C19) Secara Massal, UGM Cari Investor

Asumsi 120 tes per alat itu, lanjut Kuwat, berangkat dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan waktu 3 menit, termasuk pengambilan nafas. "Sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang, dan bila efektif alat bekerja selama enam jam,” imbuh Kuwat.

Kuwat berharap, distribusi GeNose C19 tepat sasaran, semisal di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya, termasuk juga rumahsakit. GeNose C19 juga selayaknya dimiliki BNPB yang dapat mendekati suspect Covid-19.

Pasca mendapatkan izin edar, GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim berharap bila ada 10.000 unit, sesuai target akhir Februari 2021, maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.

Kata Kuwat, kelak biaya tes dengan GeNose C19 hanya sekitar Rp15.000 hingga Rp 25.000, alias sangat murah. Hasil tes juga sangat cepat, yakni hanya 2 menit dan tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa hembusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.

Mewakili tim, Kuwat menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pengembangan GeNose C19, yaitu Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemenhub, Kemkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD dan Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×