Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Saat mengamati dan mendiagnosis infeksi, semua orang perlu mengawasi gejalanya. Para ahli menemukan, varian Omicron diketahui mempengaruhi banyak bagian tubuh mulai dari mata hingga jantung dan juga otak. Tidak hanya itu, beberapa tanda juga bisa muncul di telinga.
Mengutip Times Now News, varian Omicron dari coronavirus adalah penyebab kekhawatiran baru di dunia karena lonjakan tajam dalam kasus bersama dengan varian Delta virus.
Varian ini diketahui menyebar lebih cepat, dengan kontak minimal, dan juga dianggap kebal terhadap vaksin. Meskipun Omicron diketahui hanya menyebabkan infeksi ringan, hal itu membuat orang rentan.
Dan yang lebih parah, gejala infeksi Omicron berbeda dengan gejala COVID-19 yang meliputi kehilangan rasa dan penciuman, demam, dan flu.
Baca Juga: 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia, Ini Gejala Penderita yang Harus Dilarikan ke RS
Sekelompok pakar kesehatan di Universitas Stanford menemukan gejala baru dari infeksi ini.
Apa saja gejala infeksi OMICRON?
Para ahli di Universitas Stanford menguji model telinga internal pasien positif COVID-19 untuk memahami bagaimana virus memengaruhi sistem.
Mereka menemukan bahwa pasien juga mengeluh sakit telinga dan sensasi kesemutan di dalam – gejala yang belum dikaitkan dengan virus.
Jika Anda mengalami sakit telinga, berdenging, seperti bersiul, sensasi kesemutan di telinga, itu bisa menjadi sinyal agar Anda melakukan tes virus corona.
Baca Juga: Dua Pasien Covid-19 Omicron di Indonesia Meninggal, Ini Gejala & Kronologinya
Dan yang lebih buruk, yang ini paling banyak muncul pada pasien yang divaksinasi lengkap.
Selain itu, gejala lain dari varian Omicron meliputi:
- Panas dingin
- Penyumbatan
- Tenggorokan gatal
- Sakit badan
- Kelemahan
- Muntah
- Keringat malam
- Demam ringan sampai berat
- Batuk
- Meler
- Kelelahan
- Sakit kepala
Baca Juga: 2 Pasien Omicron di Indonesia yang Meninggal Dunia Punya Komorbid
Dr. Konstantina Stankovic menekankan pada pasien yang dites sesegera mungkin jika ditemukan masalah yang berkaitan dengan suara dan pendengaran.
Jika diabaikan atau dibiarkan terlalu lama, infeksi bahkan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News