kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.534   -79,00   -0,48%
  • IDX 6.946   48,04   0,70%
  • KOMPAS100 1.007   6,10   0,61%
  • LQ45 779   4,53   0,58%
  • ISSI 221   1,60   0,73%
  • IDX30 404   2,41   0,60%
  • IDXHIDIV20 476   1,20   0,25%
  • IDX80 114   0,68   0,60%
  • IDXV30 116   0,51   0,44%
  • IDXQ30 131   0,06   0,05%

Fisura Ani Penyakit Apa? Ini Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Komplikasinya


Kamis, 24 Maret 2022 / 11:29 WIB
Fisura Ani Penyakit Apa? Ini Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Komplikasinya
ILUSTRASI. Ilustrasi fisura ani adalah penyakit apa?


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Fisura ani adalah robekan kecil pada jaringan tipis di sekitar anus atau mukosa. Salah satu penyebab fisura ani adalah buang air besar dengan feses terlalu keras atau besar. 

Selain itu, salah satu gejala fisura ani biasanya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar. Penderita fisura ini juga dapat mengalami kejang pada bagian otot anus (sfingter anal).

Fisura ani sangat umum terjadi pada bayi muda tetapi dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Sebagian besar fisura ani membaik dengan perawatan sederhana, seperti peningkatan asupan serat. 

Namun, beberapa kasus fisura ani membutuhkan pengobatan dan operasi untuk mengatasinya. 

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah

Gejala fisura ani 

Dirangkum dari laman Mayo Clinic, berikut adalah gejala fisura ani: 

  • Nyeri, terkadang parah, saat buang air besar
  • Nyeri setelah buang air besar yang bisa bertahan hingga beberapa jam
  • Terdapat bercak darah pada tinja 
  • Sedikit sobekan yang terlihat pada kulit di sekitar anus
  • Benjolan kecil di sekitar fisura ani 

Baca Juga: 4 Cara mengatasi susah buang air besar

Cara mengobati fisura ani 

Sementara itu, dirangkum dari laman www.nhs.uk, berikut adalah cara mengobati fisura ani: 

  • Perbanyak konsumsi serat seperti buah dan sayur
  • Tetap terhidrasi dengan baik dengan minum banyak cairan
  • Tidak mengabaikan keinginan untuk buang air besar. Hal ini dapat menyebabkan feses mengering dan menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan
  • Berolahraga secara teratur. Setidaknya lakukan 150 menit aktivitas fisik setiap minggu
  • Untuk membantu meredakan rasa sakit bisa dengan mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen, atau dengan merendam pantat dalam air hangat beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar.

Kapan harus ke dokter?

Temui dokter Anda jika Anda mengalami nyeri saat buang air besar atau melihat darah pada tinja.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×