kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Faktor Risiko Penyakit Stroke yang Perlu Diwaspadai dan Cara Deteksi Dini Stroke


Kamis, 09 November 2023 / 12:53 WIB
Faktor Risiko Penyakit Stroke yang Perlu Diwaspadai dan Cara Deteksi Dini Stroke
ILUSTRASI. Faktor Risiko Penyakit Stroke yang Perlu Diwaspadai dan Cara Deteksi Dini Stroke.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena menyumbang angka kematian yang cukup banyak adalah stroke.

Penyakit stroke merupakan penyakit defisit neurologis fokal dan global. Umumnya penyakit ini terjadi secara akut atau mendadak dengan rentang waktu 24 jam karena terjadinya gangguan pada pembuluhan darah diotak.

Bersumber dari situs Universitas Airlangga atau Unair, penyakit stroke dapat menyerang beberapa organ, yakni otak, medula spinalis dan mata. 

Dokter Yudhi Adrianto, dalam gelaran yang diselenggarakan Unair, memaparkan faktor risiko hingga cara deteksi dini penyakit stroke. 

Baca Juga: 11 Khasiat Air Kelapa Hijau yang Menakjubkan Buat Kesehatan, Bisa Buat Hipertensi!

Faktor risiko penyakit stroke 

Terdapat dua faktor risiko pada penyakit stroke, yaitu faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. 

Salah satu faktor yang tidak dapat diubah dalam penyakit stroke yaitu usia. Orang dengan usia yang senja rentan mengalami penyakit stroke. 

Dokter Yudhi menjelaskan, jenis kelamin juga dapat menentukan bahwa seseorang rentan mengalami stroke. 

Laki-laki memiliki kerentanan yang lebih tinggi daripada seorang perempuan. Namun, dia menegaskan jenis kelamin tidak menjadi salah satu patokan dalam penentuan seseorang mengalami stroke. 

Perempuan pada usia tertentu juga memiliki kerentanan yang sama dengan laki laki. Riwayat keluarga juga berperan besar dalam seseorang dua kali lipat rentan mengalami stroke. Hal ini disebabkan karena telah menjadi faktor bawaan dari gen keluarga. 

Namun, dalam penyakit stroke terdapat faktor risiko yang dapat diubah, contohnya: 

  • Darah tinggi, 
  • Kencing manis atau diabetes melitus 
  • Peningkatan kolesterol. 
  • Imobilisasi (kurangnya bergerak atau produktif)

“Tak lupa juga stres juga menjadi faktor lainnya yang dapat menyebabkan stroke. Stres yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah seseorang tinggi hingga menyebabkan stroke yang berkelanjutan,” papar dr Yudhi, dikutip dari situs Unair.

Baca Juga: 6 Buah Rendah Gula dan Kalori yang Baik Buat Penderita Diabetes, Cek Apa Saja

Cara deteksi dini stroke

Dr Yudhi mengungkapkan, penyakit stroke ini dapat tertangani dengan deteksi secara dini. 

Seseorang yang mengalami defisit neurologis fokal pada beberapa bagian tubuh harus segera melakukan pemeriksaan kepada dokter atau tenaga profesional 

Penurunan kesadaran yang mendadak menjadi tanda atau ciri orang mengalami gejala stroke.

Penurunan kesadaran ini disebabkan oleh gangguan pada kinerja otak. Hal ini harus segera mendapatkan penanganan agar tidak berakibat fatal. 

“Waktu untuk menyelamatkan orang stroke hanya berkisar empat jam, karena sumbatan pada darah harus segera dibuka agar risiko kecacatan fisik dan kematian dari orang yang mengalami stroke berkurang,” ungkapnya. 

Dokter spesialis syaraf RS Mitra Keluarga tersebut mengungkapkan, jika orang terdekat mengalami gejala stroke, anggota keluarga diimbau agar tetap tenang dan tidak panik. Salah satu langkah tepat dengan cara orang tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit. 

Menurutnya, sebaik baiknya penanganan pertama di rumah ialah dengan membawa orang dengan gejala stroke ke rumah sakit. 

Hal ini dikarenakan penyakit stroke berpacu dengan waktu. Masa golden period pada pertolongan yakni kurang dari empat jam setelah timbul gejala.

“Sehingga perlu adanya edukasi pada masyarakat dan keluarga cara menangani orang yang mengalami stroke dengan tepat. Semakin cepat orang dengan gejala stroke tertangani semakin minim risiko kecacatan atau kematian dari orang tersebut,” tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×