kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog ingatkan bahaya long Covid-19


Sabtu, 23 Oktober 2021 / 14:10 WIB
Epidemiolog ingatkan bahaya long Covid-19


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para peneliti menemukan bahwa 1 dari 3 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 masih akan merasakan satu atau lebih gejala Covid-19 yang berlangsung bahkan hingga 3 bulan hingga 6 bulan atau yang disebut dengan long Covid. 

Melansir dari Taquet et al, long Covid ini memang biasanya kemungkinan terjadi pada pasien yang memiliki penyakit Covid-19 yang lebih parah. 

Peneliti pandemi Universitas Griffith Dicky Budiman kemudian menjelaskan, long Covid ini secara sederhana bisa dipahami dengan berkurangnya kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. “Badan cepat lelah, bahkan ada sesak napas. Plus ada juga yang mengalami indra penciuman masih hilang, juga batuk terus menerus,” ujar Dicky kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10). 

Dicky kemudian mewanti-wanti bahwa long Covid ini bukan sesuatu yang bisa disepelekan. Apalagi, long Covid berpotensi menimbulkan perburukan kodnisi secara umum, seperti misalnya hipertensi, diabetes yang tak terkendali, dan bahkan kerusakan organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal, bahkan hati. 

Baca Juga: Catat, faktor ini meningkatkan risiko infeksi Covid-19

Tentu, ini merugikan diri sendiri dan bahkan dalam skala besar akan menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Apalagi, di beberapa negara bahkan sudah memasukkan masyarakatnya yang terjangkit long Covid ini menjadi masyarakat berkebutuhan khusus. 

Dalam hal ini, Dicky menyarankan, agar tidak terjadi long Covid maka yang perlu dilakukan adalah memperkecil angka penularan Covid-19. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, lebih baik meningkatkan keseriusan dalam mencegah infeksi dari awal. Dengan kata lain, berusaha agar seminim mungkin orang yang terjangkit Covid-19 ini,” tegasnya. 

Untuk itu, ia sanagt menyarankan pemerintah lebih cepat dalam melakukan upaya vaksinasi yang merata pada seluruh penduduk Indonesia, tetap melakukan testing, tracing, dan treatment (3T) yang makin kencang, juga mewanti-wanti untuk mengetatkan protokol kesehatan. 

Termasuk di sini, pemerintah masih harus melakukan pembatasan aktivitas dengan PPKM level karena sangat mencegah mobiltas masyarakat yang berpotensi menularkan Covid-19. Selain itu, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga disarankan untuk punya program rehabilitasi mengingat long Covid ini sangat merugikan masa depan bangsa. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: 11 Cara pencegahan agar tidak tertular Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×