Sumber: Grid | Editor: Tendi Mahadi
2. Picu Sakit Jantung
Baik rokok tembakau atau vapor keduanya memiliki resiko yang sama dalam meningkatkan resiko penyakit jantung. Meski tidak menggunakan tembakau namun ekstraksi nikotin yang dipakai dalam vapor memiliki bahaya yang sama.
Nikotin adalah zat adiktif yang dapat meningkatkan tekanan darah serta picu adrenalin penggunanya.
Baca Juga: Udang air tawar selamatkan hidup manusia dari ancaman Schictosomiasis
3. Tidak Bisa Sembuhkan Kebiasaan Merokok
Jika kamu beralih mulai menggunakan vapor untuk menghentikan kebiasaanmu merokok, maka itu adalah pilihan yang salah. Sebab, kandungan nikotin hasil dari ekstraksi tembakau juga memiliki efek kecanduan atau adiktif yang sama dengan rokok tembakau konvensional.
Bahkan sejak tahun 2010, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, sudah tidak lagi merekomendasikan vapor sebagai media terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok.
4. Menyebabkan Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli bedah umum di Amerika pada 2015 menyebutkan kalau terjadi peningkatan pengguna vapor di kalangan anak muda sebanyak 900%. Dan dari data itu sebanyak 40% penggunanya tidak pernah merokok tembakau biasa.
Baca Juga: Menyambut kelahiran, biaya bersalin wajib disiapkan sejak dini
Menurut Blaha, ada tiga alasan kenapa vapor menjadi sebuah tren di kalangan remaja. Pertama adalah stigma kalau vapor lebih aman daripada rokok tembakau biasa.
Kedua, biaya penggunaannya yang lebih murah. Orang hanya perlu membeli alat vapor untuk sekali dan tinggal membeli cairan isi ulang katrid untuk isi ulang.
Dan yang terakhir adalah rasanya yang beragam seperti rasa buah-buahan.
Bagaimana? Setelah membaca 4 fakta di atas apakah masih ingin mencoba vapor? Kalau ingin menghentikan kebiasaan merokok maka sebaiknya datangi dokter agar mendapat saran dan terapi yang tepat.
Baca Juga: Ini cerita Dian Sastro soal autisme anak sulungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News