Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Covid-19 pada awalnya hanya dianggap sebagai penyakit pernapasan, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa Covid-19 juga mempengaruhi fungsi organ dalam serta sistem lain di tubuh seseorang yang telah terpapar Covid-19.
Pengaruh tersebut dinamakan sebagai infeksi/peradangan. Covid-19 yang menyerang tubuh manusia lewat saluran pernapasan, juga dapat mempengaruhi kinerja jantung, sistem peredaran darah, otak, ginjal, hati sistem pencernaan dan sistem tubuh lainnya.
Banyak kasus Covid-19 yang dilaporkan bahwa pasien yang terpapar mempunyai masalah jantung, terlebih sebelum terpapar mempunyai komorbid jantung. Hal ini, juga berlaku pada atlit-atlit olahraga.
Baca Juga: Dirut Bio Farma: Harus Ada Sinergi Pusat dan Daerah
Jika seseorang terpapar Covid-19, virus tersebut akan berpotensi merusak sel endotel, sel yang melapisi semua pembuluh darah di tubuh kita. Apabila virus tersebut menyerang dan terjadi kerusakan pada pembuluh darah, berpotensi menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal, pembuluh darah yang 'bocor', dan berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh, hingga menyebabkan berbagai gejala, salah satunya meningkatkan resiko gangguan jantung.
Menurut tim Mayapada Healthcare, seseorang dengan komorbid jantung berisiko lebih tinggi terkena komplikasi Covid-19 atau bahkan mengalami perburukan lebih cepat karena rusaknya endotelium (lapisan dalam pembuluh darah). Namun, virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi jantung dan peredaran darah pada mereka yang tidak memiliki penyakit jantung. Berikut ini efek Covid-19 terhadap jantung dan darah apabila terpapar:
1. Pembekuan darah
Orang yang menderita gejala berat akibat akibat Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah. Hal ini diduga karena adanya kerusakan pada pembuluh darah, baik yang disebabkan langsung oleh virus maupun sebagai akibat dari respon imun tubuh terhadap infeksi tersebut. Tergantung di mana di dalam tubuh Anda, pembekuan darah itu terjadi dan dapat menyebabkan masalah serius, contohnya seperti trombosis vena dalam, lepasnya bekuan darah di pembuluh darah di paru-paru (pulmonary embolism), serangan jantung atau stroke.