Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Profesor James Betts, Direktur Pusat Nutrisi, Latihan & Metabolisme di University of Bath yang memimpin penelitian menjelaskan, bahwa banyak orang percaya diet puasa intermiten sangat efektif untuk menurunkan berat badan atau bahwa diet ini memiliki manfaat kesehatan metabolisme tertentu, bahkan jika Anda tidak menurunkan berat badan.
“Tetapi puasa intermiten bukanlah peluru ajaib dan temuan percobaan kami menunjukkan, bahwa tidak ada yang istimewa tentang puasa intermiten jika dibandingkan dengan diet standar yang lebih tradisional yang mungkin diikuti orang,” jelasnya.
Ia mengatakan, yang paling penting, jika Anda mengikuti diet puasa intermiten, ada baiknya memikirkan apakah periode puasa yang berkepanjangan benar-benar mempersulit untuk mempertahankan massa otot dan tingkat aktivitas fisik, yang dikenal sebagai faktor yang sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
Hasil ini difokuskan pada peserta yang didefinisikan bertubuh ramping, yaitu dengan indeks massa tubuh 20-25 kg/m2. Sebanyak 36 orang berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan antara 2018—2020 dan didanai oleh University of Bath.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketimbang Puasa Intermiten, Diet Tradisional Terbukti Lebih Ampuh Menurunkan Berat Badan"
Penulis : Bestari Kumala Dewi
Editor : Bestari Kumala Dewi
Selanjutnya: Bisa jadi pilihan, ini 4 makanan untuk penderita asam urat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News