kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Diet Karnivora, Pengertian dan Pro Kontranya di Kalangan Ahli Nutrisi


Jumat, 03 Juni 2022 / 09:33 WIB
Diet Karnivora, Pengertian dan Pro Kontranya di Kalangan Ahli Nutrisi
ILUSTRASI. Pelaku diet ini dianjurkan untuk mengonsumsi daging, ikan, dan produk hewani lain seperti telur.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi mereka yang diet, biasanya melakukan diet sarat akan makanan berupa sayuran, buah-buahan, biji-bijian atau kacang-kacangan. Namun beda halnya dengan diet karnivora.

Pelaku diet ini dianjurkan untuk mengonsumsi daging, ikan, dan produk hewani lain seperti telur. Apabila diet lain seperti diet keto membatasi asupan karbohidrat dalam jumlah tertentu, diet karnivora bertujuan agar asupan karbohidrat mencapai nol setiap harinya.

Diet ini diklaim bermanfaat untuk menurunkan berat badan, meningkatkan suasana hati, mengelola gula darah, serta mengurangi risiko penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya konsumsi karbohidrat.

Lalu, apakah diet karnivora tanpa asupan produk nabati sama sekali aman dipraktikkan dalam jangka panjang?

Seorang wanita bernama Amber O'Hearn membagikan kisahnya yang sudah lama menerapkan diet karnivora. Sekitar 13 tahun lalu, O'Hearn memutuskan untuk tidak lagi memakan sayuran berdaun hijau dan sayuran tanpa tepung.

Baca Juga: 5 Obat Herbal Untuk Mengatasi Maag yang Ampuh dan Mudah Dicari, Catat!

Keputusan ini diambilnya setelah membaca tentang diet karnivora di satu grup Facebook yang berisi orang-orang pendukung diet tersebut. Wanita itu hanya bermaksud untuk mencoba diet karnivora selama beberapa minggu.

Namun setelah menyadari ada perbaikan pada kesehatan mental dan fisiknya, ia terus melanjutkan diet karnivora.

"Saya mulai menurunkan berat badan dan merasa lebih baik. Suasana hati saya benar-benar meningkat," tutur O'Hearn kepada Insider.

"Saya merasa semua yang saya makan sudah sehat, itulah sebabnya diet ini sangat mengejutkan."

Sebagian besar individu yang mengikuti diet karnivora memakan produk hewani, tidak ada menu berupa biji-bijian, sayuran, makanan olahan, atau tambahan gula. Tidak ditemukan banyak bukti yang mendukung terkait diet karnivora.

Baca Juga: 5 Manfaat Teh untuk Kesehatan Bila Diminum Setiap Hari

Satu survei pada tahun 2021 menemukan, rata-rata pelaku diet karnivora mengaku berhasil menurunkan berat badan setelah berkali-kali gagal dengan diet lain. Mereka juga mampu mengelola masalah kesehatan kronis dan memulihkan energi mereka.

Akan tetapi, timbul kekhawatiran dari sejumlah pakar gizi dan ahli medis. Diet karnivora dinilai dapat meningkatkan kolesterol dan berbahaya bagi kesehatan jantung. Juga, pelaku diet ini kehilangan nutrisi nabati seperti serat dan polifenol. Kekurangan dua nutrisi tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang seperti kanker.

"Diet karnivora bukanlah diet yang saya anggap sebagai diet sehat bagi sebagian besar orang," kata pakar nutrisi Layne Norton.

"Jika kita akan makan daging, saya tidak berpikir itu masalah, tetapi kita tidak boleh meninggalkan buah, sayuran, dan serat."



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×