kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibalik kontroversi ganja sebagai tanaman obat, ini kegunaan ganja dalam medis


Selasa, 01 September 2020 / 09:04 WIB
Dibalik kontroversi ganja sebagai tanaman obat, ini kegunaan ganja dalam medis
ILUSTRASI. Dibalik kontroversi ganja sebagai tanaman obat, ini kegunaan ganja dalam medis. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

3. Terapi PTSD

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioural Pharmacology 2016 lalu membuktikan manfaat ganja untuk terapi gangguan stress pasca-trauma (PTSD). Studi terdahulu juga menunjukkan bahwa pengobatan dengan cannabinoid (zat dalam ganja) mampu menurunkan gejala PTSD termasuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi frekuensi mimpi buruk, dan mengurangi hyperarousal (stres kronis).

Kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Israel itu menegaskan agen cannabinoid menawarkan manfaat terapeutik untuk PTSD.

Baca juga: Inilah daftar minuman dan makanan penyebab kanker usus, pembunuh Raja Wakanda

4. Epilepsi

Ganja sebagai tanaman obat juga diketahui punya manfaat untuk kondisi neurologis lain, yaitu epilepsi. Sejumlah penelitian menunjukkan hasil tersebut. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui obat bernama Epidiolex yang mengandung cannabidiol untuk mengobati kejang akibat epilepsi.

Epidiolex sendiri merupakan ekstrak ganja murni (98 persen berbasis minyak). Dalam uji klinis terkontrol, hasil studi menunjukkan pemberian epidiolex mampu menurunkan gejala kejang lebih cepat dibanding obat lain. Studi FDA itu juga didukung oleh penelitian tahun 2017 dan 2018 di New England Journal of Medicine.

5. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis ditandai dengan terganggunya komunikasi antara otak dan tubuh. Gejala yang paling mudah dikenali adalah penglihatan mulai kabur hingga kelemahan otot.

Sebelumnya, penyakit ini sulit diobati. Tapi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology memberi harapan baru. Perawatan yang ditawarkan oleh penelitian itu adalah pil ganja medis. Pil ganja hanya diberikan sebagai bentuk komplementer atau tambahan dari jenis pengobatan lain. Dengan kata lain, terapi ini belum bisa terbukti berdiri sendiri.

Undang-Undang memang menyebut ganja sebagai salah satu zat terlarang. Namun dengan manfaat tersebut, ganja sebagai tanaman obat juga harus dipertimbangkan untuk merevisi UU.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Kontroversial, Ganja Terbukti dapat Sembuhkan 5 Penyakit Ini",

Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×