kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Darah Tinggi Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Minum dari Botol Plastik, Ini Penjelasannya


Selasa, 24 September 2024 / 07:48 WIB
Darah Tinggi Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Minum dari Botol Plastik, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Minum air atau minuman dari botol plastik atau kaca dapat menyebabkan risiko terkena tekanan darah tinggi.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Meskipun bahan kimia seperti BPA dan ftalat diketahui dapat meresap ke dalam minuman dari botol plastik, terutama jika botol tersebut terkena panas atau digunakan dalam waktu lama, sebuah studi baru menunjukkan hal yang lain. 

Yakni, minum air atau minuman dari botol plastik atau kaca dapat menyebabkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Melansir Vanguardngr.com, para peneliti menemukan bahwa nanoplastik atau mikroplastik, yang merupakan potongan-potongan plastik kecil, dapat memasuki aliran darah melalui wadah-wadah ini. 

Mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter telah menjadi polutan lingkungan yang menyebar luas. Mikroplastik dapat ditemukan hampir di mana-mana, di air, makanan, dan bahkan di udara. 

Meskipun ukurannya yang kecil membuatnya sulit dideteksi, mikroplastik menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Partikel-partikel tersebut dapat terakumulasi di berbagai organ, yang berpotensi menyebabkan peradangan, kerusakan jaringan, dan masalah kesehatan lainnya. 

Mikroplastik juga dapat terhirup, yang menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis. Beberapa mikroplastik mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin, mengganggu produksi dan regulasi hormon. 

Baca Juga: Rutin Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Hipertensi, Ini Manfaat Lain Bawang Putih

Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. 

Selain itu, mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel, yang berpotensi menyebabkan penyakit kronis seperti kanker.

Peserta penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Microplastics mengalami penurunan tekanan darah setelah beralih ke minum air keran secara eksklusif selama dua minggu, menghindari semua minuman dari botol plastik atau kaca. 

Para ahli memperingatkan bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti merekomendasikan untuk membatasi atau menghindari penggunaan botol plastik dan kaca untuk menyimpan dan mengonsumsi minuman. 

Hasil penelitian menunjukkan, untuk pertama kalinya, bahwa pengurangan penggunaan plastik berpotensi menurunkan tekanan darah, mungkin karena berkurangnya volume partikel plastik dalam aliran darah.

Baca Juga: Inilah Tekanan Darah Normal Sesuai Usia dan Cara Menjaga Agar Tak Naik

Menurut para peneliti, perubahan yang diamati pada tekanan darah menunjukkan bahwa mengurangi asupan partikel plastik dapat menurunkan risiko kardiovaskular.

Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik – serpihan mikroskopis yang merupakan hasil degradasi plastik yang dipicu oleh radiasi UV atau akibat botol yang terbentur – ada di sana.

Mikroplastik telah ditemukan dalam air liur, jaringan jantung, hati, ginjal, dan plasenta. Beberapa penelitian telah menemukan konsentrasi tinggi dalam air dalam botol plastik.

Dalam penelitian baru tersebut, para peneliti meminta delapan pria dan wanita untuk mendapatkan asupan cairan harian mereka dari air keran dan meminta mereka untuk tidak mengonsumsi minuman yang disimpan dalam botol plastik atau gelas.

Beberapa pengukuran tekanan darah dilakukan pada awal dan selama penelitian. Hasilnya menunjukkan penurunan tekanan darah diastolik yang signifikan secara statistik setelah dua minggu.

Para peneliti mengatakan berdasarkan temuan tersebut, yang menunjukkan penurunan tekanan darah dengan penurunan konsumsi plastik, mereka berhipotesis bahwa partikel plastik yang ada dalam aliran darah dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.

Salah satu langkah untuk mengurangi paparan mikroplastik adalah mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai seperti kantong, botol, dan sedotan. 

Memastikan pembuangan limbah plastik yang tepat untuk mencegahnya masuk ke lingkungan, dan menggunakan penyaring air dapat membantu menghilangkan mikroplastik dari air minum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×