Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
7. Abnormalitas motilitas
Dalam pencernaan normal, makanan dipindahkan melalui saluran pencernaan dengan kontraksi berirama yang disebut peristaltik. Jika Anda menderita kelainan motilitas pencernaan, kontraksi ini bisa tidak berjalan secara normal.
Kelainan ini dapat disebabkan oleh salah satu dari dua penyebab, yakni:
- Masalah di dalam otot itu sendiri
- Masalah dengan saraf atau hormon yang mengontrol kontraksi otot
Masalah peristaltik di kerongkongan sering terjadi pada GERD, meskipun tidak jelas apakah kejadian tersebut merupakan penyebab atau akibat dari efek jangka panjang GERD.
Baca Juga: 5 Opsi obat herbal asam lambung yang perlu Anda coba
8. Kehamilan
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat mengendurkan sfingter esofagus wanita yang dapat memicu refluks asam lambung berulang. Ditambah lagi, perut wanita hamil yang membesar dapatt memberi lebih banyak tekanan pada lambung.
Oleh karena itu, cukup normal bagi wanita hamil untuk mengalami heartburn akibat GERD.
9. Asma
Lebih dari 75 persen penderita asma diyakini juga menderita GERD. Tidak ada yang benar-benar tahu apakah asma menjadi penyebab GERD, atau sebaliknya.
Ada beberapa alasan mengapa kedua kondisi tersebut terkait satu sama lain. Pertama adalah bahwa batuk yang menyertai serangan asma dapat menyebabkan perubahan tekanan dada, yang dapat memicu refluks asam lambung.
Lalu ada fakta bahwa obat asma tertentu dapat melebarkan saluran udara, mengendurkan sfingter esofagus bawah dan menyebabkan refluks asam lambung. Kedua, penyakit dapat memperburuk gejala yang lain.
Mengobati GERD biasanya dapat membantu meredakan gejala asma juga.