kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciri-Ciri Diabetes Tipe 2 & Cara Cek Gula Darah Sendiri Tanpa Dokter


Kamis, 15 September 2022 / 11:28 WIB
Ciri-Ciri Diabetes Tipe 2 & Cara Cek Gula Darah Sendiri Tanpa Dokter
ILUSTRASI. Ciri-Ciri Diabetes Tipe 2 & Cara Cek Gula Darah Sendiri Tanpa Dokter


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak ciri-ciri diabetes tipe 2 yang banyak terjadi di Indonesia. Penderita diabetes tipe 2 juga perlu mengetahui cara cek gula darah sendiri tanpa bantuan dokter.

Mengenali ciri-ciri diabtes tipe 2 penting agar penyakit tersebut tidak dibiarkan dalam jangka panjang. Dengan demikian, hal itu akan membantu pengobatan penderita diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 adalah gangguan metabolisme yang terjadi saat pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin dalam jumlah cukup. Dilansir dari DiabetesUK, salah satu jenis diabetes ini menyebabkan kadar gula darah penderita ajek tinggi dan susah terkontrol.

Untuk diketahui, tubuh membutuhkan hormon insulin untuk memecah karbohidrat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Apabila tidak dikontrol insulin, gula darah bisa memasuki sel-sel tubuh. Dampaknya, gula darah melonjak.

Baca Juga: Buah dan Jus, Baik atau Buruk Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes?

Berikut beberapa ciri-ciri diabetes tipe 2 yang perlu diwaspadai dan pentingnya diagnosis dini penyakit ini.

Ciri-ciri diabetes tipe 2

Terdapat beberapa gejala dan ciri-ciri diabetes tipe 2 yang perlu Anda waspadai, antara lain:

  • Sering kencing

Ciri-ciri pertama diabetes tipe 2 adalah sering kencing. Dilansir dari WebMD, saat kadar gula darah melonjak, ginjal bakal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan gula di dalam darah lewat kencing. Akibatnya, tubuh jadi sering buang air kecil.

  • Gampang haus

Ciri-ciri kedua diabetes tipe 2 adalah gampang haus. Ketika ginjal bekerja keras membuang kelebihan gula yang membanjiri darah, cairan dari jaringan tubuh bakal ikut terserap. Akibatnya, tubuh jadi kekurangan cairan yang ditandai dengan sering haus.

  • Mulut kering

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang ketiga adalah mulut kering. Kekurangan cairan imbas sering kencing dan kekurangan cairan juga bisa menyebabkan mulut kering. Pasalnya, dehidrasi bisa menguras kelembapan alami di seluruh tubuh, termasuk mulut.

  • Mudah lapar

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang keempat adalah mudah lapar. Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang pantang diabaikan lainnya yakni mudah lapar padahal sudah makan cukup. Kondisi ini disebabkan penyakit ini menghambat glukosa masuk ke sel tubuh. Jadi, tubuh rasanya belum mendapatkan asupan meskipun baru mengonsumsi makanan.

  • Berat badan turun tanpa perubahan diet dan olahraga

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang kelima adalah berat badan turun secara tidak normal. Meskipun penderita diabetes tipe 2 cenderung banyak makan dan minum, tapi berat badannya bakal turun padahal penderita tidak mengubah diet dan olahraga. Kondisi ini dipengaruhi sering kencing dan perubahan metabolisme tubuh karena diabetes.

  • Gampang lelah

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang keenam adalah gampang lelah. Dikutip dari MedicalNewsToday, diabetes tipe 2 memengaruhi penggunaan energi di dalam tubuh. Akibatnya, penderita mudah lelah. Kondisi ini disebabkan sel tubuh kurang sumber tenaga dari gula, karena zat ini justru beredar di aliran darah.

  • Pandangan kabur

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang ketujuh adalah pandangan kabur. Kelebihan gula dalam darah lambat laun bisa merusak pembuluh darah kecil di mata. Hal itu menyebabkan pandangan kabur. Gangguan penglihatan ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Dijadikan Alternatif Obat Diabetes, Catat!

  • Sakit kepala

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang kedelapan adalah sakit kepala. Kadar gula darah tinggi yang melonjak juga bisa menyebabkan penderita sering merasakan sakit kepala.

  • Luka tak kunjung sembuh

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang kesembilan adalah luka tak kunjung sembuh. Kondisi ini disebabkan gula darah tinggi merusak saraf dan pembuluh darah tubuh yang mengatur aliran darah. Tanpa dukungan aliran darah lancar, luka lebih susah sembuh dan risiko infeksi meningkat.

  • Sering kesemutan

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang ke-10 adalah sering kesemutan. Selain memengaruhi proses penyembuhan luka, kerusakan saraf dan pembuluh darah yang mengatur aliran darah bisa menyebabkan gejala sering kesemutan dan mati rasa, terutama di bagian tangan dan kaki.

  • Leher hitam

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang ke-11 adalah leher hitam. Leher hitam atau bagian lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, atau lipatan paha terlihat lebih gelap dibandingkan biasanya juga bisa jadi tanda diabetes tipes 2.

  • Infeksi jamur berulang

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang ke-12 adalah infeksi jamur berulang. Penderita diabetes tipe 2 juga sering terkena penyakit infeksi jamur di mulut, ketiak, atau sekitar alat kelamin. Kondisi ini disebabkan kadar gula darah tinggi membuat tubuh jadi tempat ideal bagi jamur berkembang biak tak terkendali dan memicu infeksi.

  • Gampang sakit gusi

Ciri-ciri diabetes tipe 2 yang ke-13 adalah gampang sakit gusi. Gejala diabetes tipe 2 juga bisa ditandai dengan gusi yang sering merah, bengkak, dan nyeri. Kondisi ini disebabkan gula darah tinggi rentan menyebabkan infeksi, termasuk pada bagian dalam mulut seperti gusi.

Jika Anda mendapati ciri-ciri diabetes tipe 2 di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Semakin cepat penyakit terdiagnosis dan diobati, penderita bisa terhindari dari komplikasi penyakit ini seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, sampai kematian.

Cara cek gula darah sendiri tanpa ke dokter

Cek gula darah bagi penderita diabetes biasanya dilakukan di tempat layanan kesehatan. Meski demikian, cara cek gula darah mandiri dapat dilakukan oleh para penderita diabetes dengan menggunakan glukometer. Pada umumnya pemeriksaan cek gula darah dilakukan di laboratorium pada pagi hari, pada rentang waktu tertentu atau pada saat penyandang berobat di klinik. Pola tersebut kiranya tidak dapat memberikan informasi yang akurat mengenai gambaran variabilitas glukosa darah harian yang sesungguhnya dari seorang penderita diabetes mellitus. Misalnya, kadar glukosa darah sebelum dan setelah makan siang maupun makan malam.

Maka dari itu, pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM) yang terstruktur dan alat glukometer yang baik diperlukan karena dapat memberikan informasi mengenai variabilitas kadar glukosa darah harian penderita diabetes. PGDM adalah pemeriksaan gulkosa darah berkala yang dilakukan dengan menggunakan glukometer oleh penderita diabetes sendiri atau keluarganya.

PGDM semestinya dilakukan oleh penderita diabetes maupun keluarga pasien yang telah mendapatkan edukasi dari tenaga kesehatan terlatih. Kesalahan cara menggunakan glukometer dapat menghasilkan nilai glukosa darah atau gula darah yang tidak akurat hingga 91%-97%.

Manfaat cek gula darah mandiri

Pemeriksaan glukosa darah mandiri dapat memberikan informasi tentang variabilitas gula darah harian seperti glukosa darah setiap sebelum makan, satu atau dua jam setelah makan, atau sewaktu-waktu pada kondisi khusus.

Melansir Buku Pedoman Pengelolaan-Glukosa Darah Mandiri tahun 2019 yang diterbitkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), penelitian menunjukkan PGDM dapat memperbaiki pencapaian kendali glukosa darah, menurunkan morbilitas, mortalitas, serta menghemat biaya kesehatan jangka panjang yang terkait dengan komplikasi akut maupun kronik diabetes mellitus.

Penggunaannya secara terintegrasi dan terstruktur dapat menurunkan HbA1c secara signifikan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat cek gula darah sendiri:

Baca Juga: Amankah Penderita Diabetes Mengonsumsi Gula Aren?

1. Menjaga keselamatan penyandang diabetes

  • Mendiagnosis episode hipoglikemia khususnya pada pengguna insulin dan sekretagok insulin
  • Mencegah risiko hipoglikemia pada penyandang diabetes saat melakukan aktivitas yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain, misalnya pengemudi, operator mesin berat, atau pemadam kebakaran
  • Mengindentifikasi episode hipoglikemia dan hiperglikemia selama puasa Ramadan dan puasa lainnya
  • Memantau glukosa darah pada keadaan khusus, seperti diabetes dengan kehamilan dan diabetes rawat jalan yang sedang sakit akut, seperti demam dan diare

2. Membantu upaya perubahan gaya hidup

Pemantauan gula darah mandiri memberikan data sebagai umpan balik objektik bagi penderita diabetes terhadap terapi gizi medic dan aktivitas fisik yang sedang dilakukan.

3. Membantu dalam pengambilan keputusan

PGDM dapat memberikan data yang bisa dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan dan menyusun program perubahan gaya hidup maupun terapi medikamentosa.

4. Membantu penyesuaian dosis insulin atau obat hipoglikemik oral (OHO) yang diberikan bersama dengan steroid

Secara umum, berikut ini adalah beberapa kelompok penderita diabetes yang harus melakukan PDGM:

  • Penyandang diabetes tipe 1, atau tipe 2 yang menjalani pengobatan suntik insulin beberapa kali per hari atau pada pengguna obat antidiabetik oral yang kerjanya memacu produksi insulin dari pankreas
  • Pasien diabetes dengan kondisi tertentu, seperti wanita yang merencanakan kehamilan atau wanita hamil yang memiliki risiko hipoglikemia
  • Penyandang diabetes dengan penyakit penyerta, seperti jantung koroner

Cara cek gula darah sendiri

Para penderita diabetes mellitus maupun keluarga pasien harus mengetahui cara cek gula darah sendiri dengan benar untuk menghindari ketidakakuratan hasil.

Cara cek gula darah sendiri dengan menggunakan glukometer dapat dipelajari dari tenaga medis terlatih. Namun, secara umum, tata cara cek gula darah sendiri yang bisa diikuti adalah sebagai berikut:

1. Memilih tempat tusukan dengan tepat

Pilihlah tepi ujung jari tangan (bagian lateral ujung jari), terutama pada jari ke-3, 4, dan 5 karena kurang menimbulkan rasa nyeri. Jika tidak memungkinkan, pemeriksaan dapat dilakukan di daerah telapak tangan pangkal ibu jari (tenar).

Pada kondisi tertentu, misal luka bakar pada kedua tangan, penusukan dapat dilakukan pada lengan bawah, paha, dan telapak tangan, tapi hasilnya tidak seakurat di ujung jari.

2. Cucilah tangan dengan air dan sabun, lalu keringkan

Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan alkohol 76%, gunakan tetesan darah pertama. Jika permukaan tempat yang akan ditusuk tidak memungkinkan untuk dibesihkan dan lokasi terlihat kotor, maka tetesan darah pertama dibersikan dulu dan pemeriksaan menggunakan tetesan darah kedua.

3. Lakukan pemijatan ringan ujung jari sebelum ditusuk

Setelah ditusuk, jari tidak boleh ditekan-tekan lagi karena sampel darah yang keluar adalah plasma, bukan serum. \

4. Gunakan lanset yang tipis dan tajam untuk menghindari nyeri

Gunakan satu lanset untuk sekali penggunaan. Hal ini penting untuk mencegah transmisi bakteri patogen, infeksi kulit, dan reaksi kulit lainnya, serta mencegah penggunaan jarum lanset yang tumpul.

5. Lakukan pengaturan kedalaman tusukan lanset sesuai kebutuhan

Pengaturan kedalaman tusukan dapat dilakukan melalui angka-angka yang tertera pada pen pemegang lanset. Sementara, jika menggunakan lanset tanpa pen (safety pro uno), maka kedalaman tidak bisa diatur.

6. Lakukan penusukan dengan lanset

7. Teteskan darah pada ujung strip

Masing-masing alat glukometer punya cara yang berbeda sehingga perlu diperhatikan cara dan syarat masing-masing alat tersebut. Glukometer semestinya tidak digunakan bersama dengan penderita diabetes lainnya. Jika harus digunakan bersamaan, glukometer harus dibesihkan dan didisinfektan sebelum digunakan kembali sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya.

8. Bersihkan darah pada ujung jari Jika pemeriksaan telah selesai, bersihkan darah pada ujung jari dengan alkohol ataupun kapas.

9. Lakukan pencatatan hasil dan waktu PGDM

Jangan lupa, catat hasil dan waktu PGDM dalam buku catatan harian glukosa darah atau secara digital. Hal ini akan membantu dokter memutuskan perlu-tidaknya melakukan perubahan rencana pengobatan.

Setelah melakukan berbagai langkah cek gula darah secara mandiri tersebut, buang strip dan lanset yang telah dipakai ke dalam wadah pembuangan yang aman, bisa berupa botol, kaleng, kotak karton atau wadah plastik tebal dengan tutup di atasnya.

Setelah penuh, serahkan sampah medis ini ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk dihancurkan. Jangan pernah membuangnya ke tempat pembuangan sampah umum.

Terkait penggunaan glukometer untuk cek gula darah secara mandiri, pastikan Anda menggunakan glukometer yang sudah terstandarisasi sesuai dengan ISO-15197 tahun 2013.

Itulah ciri-ciri diabetes tipe 2 dan cara cek gula darah sendiri yang penting diketahui. Mari jalankan pola hidup sehat untuk mencegah diabetes.

(Irawan Sapto Adhi, Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Ciri-ciri Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai", dan "Cara Cek Gula Darah Secara Mandiri dengan Glukometer",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×