kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ciri-Ciri Diabetes Di Usia Muda, Waspadai Kebiasaan Buruk Penyebab Gula Darah Naik


Rabu, 24 Mei 2023 / 05:00 WIB
Ciri-Ciri Diabetes Di Usia Muda, Waspadai Kebiasaan Buruk Penyebab Gula Darah Naik


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Waspadai ciri-ciri diabetes di usia muda. Kenali juga kebiasaan buruk penyebab gula darah tinggi dan berujung pada diabetes.

Ciri-ciri diabetes di usia muda penting untuk dipahami. Pasalnya, diabetes tidak hanya terjadi pada orang tua, tapi juga pada usia muda.

Dilansir dari Kompas.com, jenis diabetes yang dapat menyerang orang berusia muda adalah diabetes tipe 1 (juvenile diabetes) dan 2. Medical News Today menyebutkan diabetes tipe 1 terjadi ketika pankeras tidak dapat memproduksi insulin, yaitu hormon yang dihasilkan pankreas.

Padahal insulin sangat diperlukan mengingat tanpa keberadaan hormon ini, maka sel tidak dapat teraliri gula. Hal tersebut tentunya berisiko menyebabkan kadar gula dalam tubuh menjadi melonjak.

Adapun diabetes tipe 1 bisa berkembang pada usia berapa pun, entah anak yang usianya masih belia hingga remaja. Meski begitu, orang yang terdiagnosis mengidap diabetes tipe 1 rata-rata berusia 13 tahun.

Di sisi lain, diabetes tipe 2 terjadi kala insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya yang menyebabkan aliran darah terdapat tumpukan glukosa. Untungnya diabetes tipe 2 jarang terjadi pada anak, tetapi peluangnya dapat meningkat karena faktor usia.

Baca Juga: Membantu Mengatasi Diabetes, Simak 5 Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan

Orang tua wajib mewaspadai risiko dan ciri-ciri diabetes tipe 2 pada anak mereka, lantaran risikonya dapat meningkat jika terjadi kelebihan berat badan (obesitas). Tak hanya itu, faktor lain seperti keturunan atau genetik atau kebiasaan hidup berisiko meningkatkan risiko anak terkena diabetes tipe 2.

Ciri-ciri diabetes di usia muda

Mengingat ada dua macam diabetes yang dapat menyerang ketika usia muda, tentunya ciri-ciri dari penyakit ini berbeda-beda. Berikut beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 di usia muda yang dapat diwaspadai:

  • Kaburnya penglihatan
  • Mudah marah
  • Sering merasa haus
  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan
  • Berat badan menurun
  • Mucul bau buah dari napas
  • Mudah lapar.

Sementara itu, ciri-ciri diabetes tipe 2 di usia muda antara lain:

  • Penglihatan kabur karena mata kering
  • Lebih sering buang air kecil di malam hari
  • Gatal di sekitar alat kelamin, kemungkinan karena infeksi jamur
  • Kelelahan
  • Luka sulit sembuh
  • Peningkatan rasa haus
  • Berat badan menurun.

Mereka yang masih anak-anak maupun yang sudah remaja perlu tahu bahwa ciri-ciri diabetes tipe 2 mungkin menjadai pesat untuk beberapa minggu. Namun, perkembangannya lebih lambat bila mereka mengalami diabetes tipe 2. Biasanya, butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk didiagnosis.

Tabel gula darah normal berdasarkan usia

Menjaga kadar gula darah tetap normal adalah kunci pengobatan dan pengelolaan diabetes secara efektif sekaligus menjadi langkah utama dalam mencegah diabetes. Maka itu, mengetahui informasi tabel kadar gula darah normal penting bagi masyarakat sebagai upaya menghindari risiko diabetes di kemudian hari

Berikut tabel gula darah normal berdasarkan usia dilansir dari website resmi Siloam Hospital

Usia Kadar  Gula Darah Normal Kadar Gula Darah Puasa Kadar Gula Darah Setelah Makan dan Sebelum Tidur
< 6 tahun 100-200 mg/dL ± 100 mg/dL ± 200 mg/dL
6-12 tahun 70-150 mg/dL ± 70 mg/dL ± 150 mg/dL
>12 tahun < 100mg/dL 70-130 mg/dL  

< 180 mg/dL (setelah makan)

100-140 mg/dL (sebelum tidur)

Tabel kadar gula darah berdasarkan usia tersebut dapat bervariasi bagi setiap orang tergantung aktivitas fisik, jenis makanan, efek samping obat, dan lainnya. Bagi anak akan cenderung lebih tinggi dan mudah berubah karena perubahan hormon tertentu.

Perubahan kadar gula darah memang dapat terjadi seiring waktu, biasanya dipicu oleh sejumlah faktor tertentu. Penyebab umum kadar gula darah naik antara lain dehidrasi, hormon, stres, penyakit tertentu, dan suhu ekstrem. Sementara penyebab kadar gula darah turun biasanya dikarenakan oleh pola makan tidak teratur (contoh: melewatkan waktu makan), serta adanya efek samping obat dan insulin.

Jika tidak dikontrol, kadar gula darah yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Gula darah tinggi akan menimbulkan keluhan pada tubuh seperti gangguan penglihatan, infeksi gigi dan gusi, masalah pencernaan, sering buang air kecil, hingga kerusakan saraf dan infeksi kronis pada kaki. Begitu juga jika gula darah terlalu rendah, seseorang dapat mengalami gangguan irama jantung, sulit berkonsentrasi, tubuh gemetar, hilang keseimbangan, lemah, lesu, dan mudah lapar.

Kebiasaan buruk penyebab diabetes

Diberitakan Kompas.com, Everyday Health dan American Association of Retired Persons (AARP) menyebutkan sejumlah kebiasaan buruk yang menjadi penyebab diabetes.

Berikut sejumlah kebiasaan buruk penyebab diabetes:

  • Melewati sarapan

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang pertama adalah melewatkan sarapan. Melewati sarapan tidak hanya bisa membuat Anda lapar dan tidak bertenaga mengawali aktivitas, tetapi berisiko menyebabkan diabetes.

Membuat diri Anda kelaparan sampai makan siang memicu reaksi berantai yang mengganggu kadar insulin dan kontrol gula darah. Jadi, lebih baik luangkan waktu untuk makan makanan sederhana bergizi saat sarapan, seperti nasi, telur, dan sayuran.

  • Duduk lebih dari 30 menit secara terus-menerus

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang kedua adalah duduk lebih dari 30 menit secara terus-menerus. Contohnya, bekerja di depan komputer, menonton video, atau mengemudi. Itu karena aktif beraktivitas fisik menjadi kunci untuk mencegah diabetes.

Sebuah studi besar terhadap lebih dari 475.000 orang, yang diterbitkan pada 2021 di Diabetes Care, menemukan bahwa mengganti hanya 30 menit sehari perilaku tidak bergerak dengan aktivitas fisik dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 6-31 persen.

  • Minum minuman manis

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang ketiga adalah minum minuman manis. Minuman manis tinggi kalori dan kadar gula, tetapi nilai gizinya tidak ada. Kebiasaan minum minuman, seperti susu kental manis, soda, sirup, dan teh manis, dapat menjadi penyebab diabetes.

  • Mabuk alkohol

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang keempat adalah minum alkohol. Hobi minum alkohol berlebihan hingga mabuk adalah kebiasaan buruk yang menyebabkan banyak efek samping negatif untuk kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan peradangan kronis pada pankreas yang memproduksi insulin. Jika fungsi pankreas tersebut terganggu, Anda berisiko tinggi mengalami diabetes.

  • Merokok

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang kelima adalah merokok. Sebanyak 30-40 persen perokok lebih mungkin terkena diabetes dari pada bukan perokok dan perokok berat memiliki risiko yang lebih besar.

Tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam Diabetologi & Sindrom Metabolik edisi 2019 menunjukkan bahwa merokok adalah satu-satunya penyebab setidaknya 25 juta kasus diabetes di seluruh dunia.

  • Sering makan makanan kemasan atau cepat saji

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang keenam adalah sering konsumsi makanan cepat saji. Hampir selalu makan makanan kemasan atau cepat saji dapat menjadi kebiasaan buruk penyebab diabetes.

Tinjauan studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa setiap peningkatan 10 persen jumlah makanan ultra-olahan dalam pola makan peserta penelitian, terkait dengan risiko 15 persen lebih tinggi terkena diabetes.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan cenderung mengkonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan, memiliki pola makan berkualitas rendah, serta lebih cenderung mengalami obesitas dan tidak aktif secara fisik.

  • Makan tengah malam

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang ketujuh adalah sering makan tengah malam. Kebiasaan makan tengah malam dapat berbahaya karena menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu sekresi insulin.

Makanan yang menjadi pemicu lonjakan kadar gula darah itu, contohnya keripik dan kue. Jika benar-benar lapar di tengah malam, lebih baik makan kacang-kacangan, buah-buahan, atau sayuran.

  • Makan dengan emosional

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang kedelapan adalah makan dengan emosional. Makan dengan perasaan sedih, putus asa, atau bahkan tidak berharga dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Oleh karena itu, makan dengan emosional yang terus-menerus bisa menjadi kebiasaan buruk yang menyebabkan diabetes. Studi lain dari Jordan menemukan bahwa orang yang mengalami depresi juga cenderung mengambil langkah yang tepat untuk mengelola gula darah dan diabetes mereka.

  • Begadang

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang kesembilan adalah begadang. Begadang merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sangat umum, tetapi mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa ini menjadi awal mula diabetes berkembang dalam tubuh Anda.

Dalam sebuah penelitian terhadap hampir 337.000 orang, yang diterbitkan pada 2022 di jurnal Diabetes Care, melaporkan keterkaitan antara begadang dengan diabetes. Peserta yang hobi begadang atau kesulitan tidur memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari pada mereka yang jarang mengalami masalah tidur.

Ketika sering begadang atau mengalami gangguan tidur, tubuh dapat melepaskan lebih banyak hormon stres, seperti kortisol, yang mendorong peningkatan kadar gula darah.

  • Kesepian

Kebiasaan buruk penyebab diabetes yang ke-10 adalah kesepian. Kurang kontak dengan orang lain tidak hanya bisa mengganggu psikologis manusia, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tanpa disadari.

Penelitiaan baru selama pandemi Covid-19 yang diterbitkan dalam Nature menunjukkan bahwa kesepian yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Peserta penelitian yang merasa paling kesepian memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak merasa kesepian.

Jika memiliki satu atau bahkan beberapa kebiasaan buruk seperti di atas, lebih baik segeralah mengubahnya sebelum Anda didiagnosis diabetes. Anda bisa juga berkonsultasi dengan pakar kesehatan untuk membantu merencakan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Itulah ciri-ciri diabetes di usia muda dan kebiasaan buruk penyebab gula darah tinggi yang berujung pada diabetes tipe 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×