kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat isolasi mandiri akibat Covid-19, apa saja yang perlu dilakukan?


Senin, 31 Mei 2021 / 08:50 WIB
Saat isolasi mandiri akibat Covid-19, apa saja yang perlu dilakukan?
ILUSTRASI.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus Covid-19 masih merebak di Indonesia. Sejak kasus pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020, pemerintah mencatat lebih dari 1,8 juta kasus positif Covid-19 dengan lebih dari 1,6 juta sembuh dan 50.000 lebih meninggal dunia.

Bagi orang-orang yang terinfeksi virus Covid-19, isolasi mandiri menjadi salah satu pilihan untuk memutus rantai penyebaran virus selain perawatan di rumah sakit.

Sebagai penyintas Covid-19, Ratna Ningrum, profesional di salah satu perusahaan konstruksi, ingin berbagi pengalamannya menjalankan isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Pemerintah perpanjang PPKM mikro di seluruh provinsi

Sekitar awal Januari 2021, Ratna dan suaminya dinyatakan terinfeksi Covid-19. Karena adanya gangguan di bagian lambung, Ratna mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina Simprug selama sepuluh hari pertama, lalu lanjut melakukan isolasi mandiri selama 13 hari.

Sementara suaminya diperbolehkan isolasi mandiri di rumah karena memperlihatkan gejala yang lebih ringan. Dalam waktu satu minggu, suami Ratna langsung negatif Covid-19.

Pada saat melakukan isolasi mandiri di rumah, demi mencegah penularan kepada anggota keluarga yang lain, Ratna menempati satu kamar di lantai 1 rumahnya yang memiliki kamar mandi dalam.

Untuk sementara, suaminya tidur dan beraktivitas terpisah dengannya yakni di ruang keluarga di lantai 1, sedangkan anak-anak dan asisten rumah tangga (ART) di lantai 2 rumahnya.

"Komunikasi dengan anak-anak saya juga dilakukan melalui video call dan lewat jendela kaca kamar saya," tutur dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (30/5).

Selama isolasi mandiri di kamar, semua makanan dan minuman untuk dirinya ditaruh di depan pintu kamar. Ia juga menyiapkan termometer untuk mengukur suhu tubuh dan pulse oximeter untuk mengecek kadar oksigen dalam darah.

Untuk membantunya cepat sembuh dari Covid-19, Ratna juga terus mengonsumsi berbagai obat, suplemen, serta multivitamin yang didapat dan disarankan oleh rumah sakit, seperti Acetylcystein, Prove D3-1000, Lycoxy, dan Becom-zet.

Ia juga mengonsumsi bahan-bahan yang direkomendasikan oleh teman-temannya, seperti madu, air zam-zam, herbal tetes RHEA, dan susu steril Bear Brand.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (30/5): Tambah 6.115 kasus, terus pakai masker

Tak lupa, ia memastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, termasuk sayur dan buah-buahan dan minum banyak air mineral. Ratna juga selalu menyempatkan dirinya untuk berjemur di bawah matahari pagi serta olahraga, seperti lari atau bersepeda.

"Supaya bisa sembuh, selama isolasi mandiri, kita juga harus istirahat dan tidur yang cukup, banyak beribadah, serta berpikiran positif dan happy," ungkap Ratna.

Setelah dinyatakan negatif Covid-19, tiga bulan kemudian Ratna melakukan vaksin Covid-19 untuk menambah kekebalan tubuhnya terhadap. Pasalnya, ia sadar bahwa orang yang sudah terinfeksi virus ini dapat saja mengalami reinfeksi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×