kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Catat! Nyeri dada tidak selalu serangan jantung


Kamis, 18 Juni 2020 / 20:14 WIB
Catat! Nyeri dada tidak selalu serangan jantung
ILUSTRASI. Ilustrasi. Seorang perempuan merasakan nyeri di bagian dada.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Rasa nyeri di dada memang identik dengan gejala serangan jantung. Namun rupanya, nyeri dada juga bisa menunjukkan adanya masalah jantung lainnya seperti gangguan irama jantung (aritmia) atau penyakit katup jantung. 

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sari Sri Mumpuni, Sp.Jp (K) menjelaskan, serangan jantung umumnya disebabkan penyakit jantung koroner. 

Baca Juga: Tidak ingin terkena diabetes di usia muda? Lakukan hal berikut ini

Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat atau menyempit. "Biasanya keluhan ini (serangan jantung) berhubungan dengan aktivitas fisik," katanya dalam webinar RSPI: Kebiasaan Baik untuk Kesehatan Jantung di Masa New Normal, Selasa (16/6/2020). 

Ia menjelaskan, ciri-ciri dari serangan jantung adalah saat beraktivitas dada tiba-tiba terasa ditekan. Hal ini biasanya berlangsung selama 5-10 menit. 

"Karena saat aktivitas fisik, itu aliran oksigen kurang suplainya ke otot jantung disebabkan adanya penyempitan," tambahnya. 

Serangan jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner sangat berat keluhannya. Ia bilang, orang bisa sampai sama sekali tidak menerima oksigen. 

Hal tersebut membuat sulit bernapas, lemas yang luar biasa, rasa ingin pingsan, dan keringat dingin yang banyak membuat tubuh basah. 
"Jadi keringat bukan hanya di jari tangan, tapi sampai basah bajunya," kata dia. 

Jadi bila rasa nyeri dada muncul hanya sebentar ketika sedang duduk atau tiduran santai, menurut dr Sari, itu bisa karena adanya gangguan irama jantung. 

Kendati demikian, tak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi jantung jika memang dirasa tidak nyaman. Terlebih jika merasa cepat lelah, nyeri dada, sesak nafas, berdebar, rasa mau pingsan, dan kaki bengkak. 

"Jadi gangguan irama jantung itu termasuk dari penyakit jantung, seperti halnya jantung koroner dan penyakit katup jantung," kata dr. Sari.(Yohana Artha Uly) 

Baca Juga: Diet jahe bisa menekan nafsu makan dan buat perut kenyang lebih lama

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nyeri Dada Tak Selalu Serangan Jantung", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×