Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Masker memang bisa mengurangi tetesan pernapasan (droplet) terinfeksi yang kita hirup. Sayangnya, banyak orang menggunakan masker secara tidak tepat. Misalnya, menggunakan masker yang ukurannya tidak pas atau sering menurunkan maskernya ke dagu.
Orang-orang yang terbiasa mengenakan masker seperti itu masih punya risiko tertular yang cukup besar. Apalagi jika berada di tengah kerumunan.
Seperti diberitakan Kompas.com pada 4 Desember 2020, pakar penyakit menular dan peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja, MD, mengatakan, jika masker tidak digunakan secara tepat, seseorang akan rentan menghirup partikel yang didapatkannya dari luar, atau jika dia adalah orang yang sedang sakit, maka dia rentan menularkannya ke orang lain.
"Memakainya dengan cara yang tidak tepat pada dan tidak menutupi mulut dan hidung tidak akan memberikan manfaat apapun," kata Dr. Adalja.
Baca Juga: Waspada, zona merah corona per 27 April melonjak jadi 19 wilayah, ini rinciannya
Masker juga harus terus dalam keadaan steril dan bebas dari kontaminan lingkungan, termasuk yang mungkin ada di kulit atau tangan kita. Sementara, menurunkan masker dan memasangnya kembali dapat melibatkan banyak sentuhan yang dilakukan secara berulang.
"Untuk memindahkannya ke dagu kita tentu harus menyentuhnya dan itu dapat mengotori (masker)," kata Adalja.
4. Pakai masker saja tidak bisa lindungi dari penularan Covid-19
Jika ingin membuat komunitas kita bebas dari Covid-19, kita harus menerapkan protokol jaga jarak untuk memastikan setiap orang beraktivitas dengan jarak yang aman satu sama lain. Seseorang yang tidak mempraktikkan jaga jarak berpotensi menularkan ratusan orang lainnya.
"Setiap orang yang melakukan isolasi mandiri dapat mengurangi risiko mereka menularkan orang lain," kata direktur pencegahan infeksi di Hoag Memorial Hospital Presbyterian di Newport Beach, California, Philip Robinson.
Baca Juga: Zona merah dan oranye Covid-19 di Indonesia kembali meroket
Tidak menjaga jarak berarti membuat kita lebih rentan berkontak fisik dengan orang lain. Padahal, dengan mereduksi kontak fisik hingga 75 persen, kata Robinson, risiko infeksi individu tersebut merosot hingga 2,5 orang.
Nah, bayangkan jika aturan ini diterapkan secara disiplin oleh banyak orang. Kita pasti akan lebih mampu mengurangi potensi penyebaran. Tapi, efek sebaliknya mungkin kita alami jika tidak menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
Jadi, pada akhirnya, masker bisa membantu mengurangi penularan Covid-19 tetapi memakai masker tidak menjamin kita aman. Apalagi jika kita tidak menerapkannya bersama protokol kesehatan lain, terutama menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Jangan sampai hanya gara-gara mau beli pakaian lebaran kita mengorbankan kesehatan dan nyawa kita serta orang-orang di sekitar, ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Alasan Bisa Tertular Covid-19 meski Pakai Masker di Tengah Kerumunan"
Editor : Nabilla Tashandra
Selanjutnya: Cara mencegah penularan Covid-19 saat bepergian ke luar kota
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News